Telko.id – XL Axiata saat ini melakukan beberapa rekayasa jaringan, terutama untuk memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya dikarenakan adanya kegiatan belajar dan bekerja dari rumah tersebut. Namun, sampai saat ini masih belum membutuhkan penambahan kapasitas jaringan karena yang ada karena memang sudah dipersiapkan untuk bisa menampung kenaikan trafik hingga 2x dari trafik hari normal.
Baca juga : Edutech dan Streaming Dominasi Trafik XL Seminggu Terakhir ini
Meski demikian, opsi untuk meningkatkan kapasitas jaringan selalu terbuka kapan saja dengan menyesuaikan pada kebutuhan pelanggan. Selain itu, XL Axiata juga siap menjaga kualitas jaringan dengan mengerahkan semua kemampuan seperti layaknya saat menghadapi lonjakan trafik Lebaran.
Beberapa langkah di antaranya adalah mengerahkan mobile BTS (MBTS) untuk lokasi-lokasi yang memerlukan, juga melakukan rekayasa pengalihan trafik ke jaringan yang lebih longgar.
“Seberapa pun kebutuhan akan jaringan, kami akan terus menyediakan, walaupun ada reprioritas dari plan yang sudah ada karena memang kondisi ini anomali. Belum pernah ada kejadian seperti ini sehingga kita juga harus menyesuaikan,” ujar I Gede Darmayusa, (Plt) Chief Teknologi Officer XL Axiata melalui live streaming XL hari ini (23/03).
XL Sendiri untuk tahun ini sudah menyediakan capital expenditure (CAPEX) sebesar Rp.7.5 Triliun. Dari dana tersebut akan dialokasikan secukup nya untuk mendukung kondisi yang luar biasa nya.
Jika pun, kondisi ini dilanjutkan karena salah satu skenario terburuknya, yakni pemerintah tengah mengkaji untuk melarang mudik Lebaran di tahun 2020. Maka, perencanaan jaringan tidak akan seperti tahun lalu karena sudah tidak relevan lagi.
“Dari sisi transport, tidak ada perubahan. Dari sisi core, kami juga sudah menaikan 50%. Jadi kalau perlu pun menaikan kapasitas hingga 100% dari sekarang, kami sudah siap,” ujar Gede.
Sampai akhir tahun 2019, kekuatan jaringan XL Axiata ditopang oleh total lebih dari 130.000 BTS, termasuk lebih dari 40.000 BTS 4G di 425 kota/kabupaten. Fiberisasi jaringan telah terlaksana lebih dari 50% dari total BTS yang berada di berbagai provinsi di Indonesia. (Icha)