Telko. id – Melanjutkan agenda transformasi yang telah diterapkan sejak tahun lalu, PT XL Axiata (XL) akan fokus pada pengembangan layanan 4G LTE di tahun 2016. Hal ini sejalan dengan salah satu target perusahaan, yaitu menciptakan peluang pertumbuhan bisnis baru (re-invent). Peluang-peluang baru tersebut akan berbasis pada teknologi digital, melalui pemanfaatan layanan internet cepat 4G LTE.
Presiden Direktur XL, Dian Siswarini mengatakan dalam keterangan resminya, sejumlah rencana telah disiapkan XL, mulai dari penyediaan jaringan 4G LTE yang mumpuni, penyiapan ekosistem yang komplit, hingga menyiapkan sejumlah program yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan penggunaan pelanggan atas layanan data yang diharapkan.
“Salah satu program yang kini telah mulai memasyarakat adalah kampanye marketing iinternet on, worries off’ serta ‘4G LTE on, worries off’,” katanya.
Sebagai informasi, agenda transformasi bisnis yang dijalankan oleh XL diimplementasikan melalui strategi 3R yang telah berjalan sejak awal tahun 2015. Strategi 3R ini sendiri meliputi “Revamp, Rise & Reinvent.” Revamp, berarti mengubah model bisnis pencapaian jumlah pelanggan (dari “volume” ke “value”), strategi distribusi serta meningkatkan profitabilitas produk. Rise, berarti meningkatkan nilai brand XL melalui strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar segmen pasar yang berbeda. Sementara Reinvent, berarti membangun dan menumbuhkan berbagai inovasi-inovasi bisnis.
Transformasi bisnis ini dilakukan XL untuk merespon dinamika perubahan pasar yang sangat dinamis dan fokus untuk menciptakan nilai-nilai sehingga XL dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan ke depannya.
Menurut Dian, langkah utamanya adalah XL harus bisa meyakinkan pelanggan dan masyarakat bahwa layanan internet cepat 4G LTE XL adalah yang paling berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentu saja, ini bukan hal yang mudah dan hanya cukup dikatakan, namun harus dibuktikan. Untuk itulah, XL sangat serius menyiapkan semua syarat untuk bisa meyakinkan pelanggan dan masyarakat. Dari capex atau belanja modal kurang dari Rp 7 triliun yang disiapkan untuk 2016 ini, mayoritas dialokasikan untuk mendukung bisnis layanan Data termasuk memuluskan rencana pengembangan 4G LTE.
Langkah selanjutnya adalah, XL akan berusaha mendorong kepemilikan smartphone 4G LTE oleh pelanggan. XL berharap tahun ini pelanggannya yang menggunakan layanan 4G bisa mencapai sekitar 9 juta pelanggan atau tiga kali lipat pelanggan 4G di akhir tahun 2015.
Dengan demikian, akan semakin mudah bagi XL untuk membuktikan sekaligus memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan atas tersedianya layanan internet cepat yang kaya manfaat. Untuk itu, XL akan terus menyelenggarakan program bundling ponsel 4G LTE yang menarik dan mampu menjangkau semua lapisan pelanggan.
Selain itu, XL juga akan terus mendorong dan mempermudah pelanggan untuk mengganti kartu SIM lama dengan SIM 4G LTE. Saat ini lebih dari 3 juta pelanggan XL yang telah menggunakan SIM 4G LTE.
Kemudian, XL akan terus melanjutkan perluasan layanan 4G LTE ke kota-kota dan area yang belum tersentuh internet cepat. Hingga akhir tahun 2016 nanti, XL memiliki target setidaknya sebanyak 85 kota sudah terlayani.
Pengembangan area layanan 4G LTE XL juga akan sejalan dengan program kerjasama XL – Indosat Ooredo dalam berbagi jaringan (network sharing) yang secara efektif telah dilaksanakan sejak Desember 2015 lalu.
Secara teknis, pada tahap awal, kerjasama ini baru sebatas network sharing pada radio access network. Kedua pihak berkomitmen melanjutkan kerjasama ini dengan dukungan Pemerintah dengan harapan kerjasama dapat diperluas menjadi core network sharing yang akan lebih meningkatkan penghematan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat melayani pelanggan pengguna LTE lebih banyak, tentunya dengan kecepatan data yang tinggi dan pengalaman penggunaan layanan yang lebih baik.