Telko.id, Tanjungpinang – Program registrasi prabayar yang dicanangkan oleh pemerintah sebentar lagi memasuki fase pemblokiran layanan total yakni pada 1 Mei 2018. Di mana pelanggan yang belum teregistrasi tidak dapat melakukan panggilan dan SMS keluar, tidak bisa menerima telepon dan SMS, serta tidak dapat menggunakan layanan data internet.
Dengan adanya pemblokiran ini tentu ada pengurangan jumlah pelanggan dan diperkirakan akan mengurangi juga perolehan revenue dari operator. Untuk itu, perlu ada strategi khusus agar dapat mengurangi dampak terhadap pendapatan tersebut.
“Berdasarkan referensi dari Negara lain yang melakukan registrasi, ada yang namanya impact jangka pendek. Impact ini tidak seterus, hanya akan berlangsung selama 6 bulan sampai satu tahun, ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata menjelaskan usai pemaparan kesiapan jaringan XL untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran 2018.
Menurut Dian, dampak yang akan terjadi adjustment jumlah pelanggan. Kenapa terjadi, bisa jadi dikarenakan adanya perubahan behavior dari pelanggan. Yang tadinya, senang membeli kartu perdana baru yang dulu bisa mencapai sepuluh, sekarang karena dibatasi tidak bisa lagi. Sehingga akan lebih banyak melakukan reload. Apakah ini hal yang buruk bagi operator? Belum tentu. Kenapa? Kalau sebetulnya pelanggan banyak melakukan reload, bagi operator juga menjadi suatu penghematan.
Yang perlu dipikirkan oleh operator adalah strategi apa yang harus dilakukan agar pelanggan akan tetap menggunakan layanannya dan tidak berpindah ke operator lain atau churn. Kemudian mendapatkan pendapatan yang optimal dari pelanggan. Selain itu juga harus dipikirkan untuk mencari cara agar dapat mengambil pelanggan dari operator lain atau akuisisi pelanggan baru.
“Jadi operator harus pintar-pintar dalam berkompetisi. Kompetisi dalam hal apa? Kompetisinya ini bisa dalam hal service, harga juga masih bisa dijadikan faktor untuk berkompetisi. Dan juga harus pintar-pintar mengingatkan pelanggan untuk melakukan reload. Pasalnya, sekarang saja, masih banyak pelanggan yang lupa untuk reload sehingga harus banyak diingatkan,” ujar Dian menjelaskan.
Strateginya XL adalah menggunakan CLM atau Customer Loyality Management agar impact dari perubahan perilaku pelaggan yang dari rotation churn ke reload itu banyak lagi memberikan potensi penurunan revenue bagi operator.
Berapa persen perkiraan akan terjadi penurunan revenue? Sayang, tidak XL belum bisa memprediksikan karena pemblokiran masih belum terjadi. Kalau pun sudah diblokir pun ada dua kemungkinan. Pertama, pelanggan akan melakukan registrasi atau membiarkan saja sehingga mengurangi nomor yang dimilikinya dengan pindah ke operator lain. Jadi, belum bisa prediksi pengurangannya.
Namun, Dian mengatakan juga bahwa setiap operator, termasuk XL juga melakukan beberapa simulasi untuk mengantisipasi. Termasuk juga mencari strategi yang pas untuk melakukan treat pada dealer dan reseller. (Icha)