Telko.id – XL Axiata melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris.
Dalam RUPST juga disetujui adanya perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Direktur XL Willem Lucas Timmermans dan Komisaris Perseroan Mohd Khairil Kevin Loh bin Abdullah mengakhiri jabatannya.
Selain menyetujui pengakhiran masa jabatan Timmermans sebagai Direktur perusahaan dan Mohd. Khairil Abdullah sebagai komisaris perusahaan, rapat juga menyetujui perubahan status David R. Dean dari komisaris independen menjadi komisaris perseroan, serta mengangkat Julianto Sidarto sebagai komisaris independen.
“Bapak Wim adalah salah seorang figur kunci dalam manajemen XL Axiata sejak lebih dari 10 tahun lalu, termasuk ketika memasuki masa-masa krusial saat kami mulai melakukan transformasi dan kini fokus memasuki bisnis data. Kini kami melepas beliau yang hendak mencoba tantangan baru di negara lain. Kami sampaikan ucapan terima kasih atas seluruh dedikasi beliau bagi XL Axiata dan kami berharap beliau juga akan mencapai kesuksesan di masa mendatang, dimana pun beliau berada,” jelasnya.
Dengan begitu, jajaran dan direksi XL setelah RUPST menjadi sebagai berikut.
Dewan Direksi
Presiden Direktur: Dian Siswarini
Direktur: Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin
Direktur: Allan Bonke
Direktur: Abhijit Jayant Navalekar
Direktur Independen: Yessie Dianty Yosetya
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris: Muhamad Chatib Basri
Komisaris: Tan Sri Jamaludin bin Ibrahim
Komisaris: Vivek Sood
Komisaris: Kenneth Shen
Komisaris: Peter John Chambers
Komisaris: David Robert Dean
Komisaris Independen: Yasmin Stamboel Wirjawan
Komisaris Independen: Muliadi Rahardja
Komisaris Independen: Julianto Sidarto
Selain itu, menyangkut laba tahun berjalan Perseroan untuk Tahun Buku 2017, rapat menyetujui penetapan penggunaan laba tahun berjalan yang dibulatkan sebesar Rp 375.244.000.000,- dengan pembagian untuk cadangan umum sebagaimana disyaratkan UU No. 40 Tahun 2007 sebesar Rp 100.000.000, (seratus juta Rupiah) dan sisanya yang dibulatkan sebesar Rp 375.144.000.000,-akan dicatat sebagai Saldo Laba Ditahan (Retained Earnings) untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan. Untuk itu, tidak ada pembagian dividen kepada pemegang saham dikarenakan kebutuhan Perseroan untuk melaksanakan investasi.