Telko.id – XL Axiata mengumumkan bagi dividen untuk pemegang saham sebesar Rp522 miliar atau 50 persen dari keuntungan setelah penyesuaian.
“Total bagi dividen ini kurang lebih sebesar Rp552, miliar yang setara dengan Rp51 per saham,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam konferensi pers daring Paparan Publik RUPS Tahunan XL Axiata 2022 di Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Untuk sisa dana nantinya digunakan dalam Alokasi Cadangan Umum sebesar Rp100 juta dan selebihnya dicatat dalam saldo laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan.
Dalam rapat tersebut, ujar Dian, para investor juga menyetujui memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan dengan hak substitusi untuk menetapkan jadwal dan mengatur tata cara pembayaran dividen tunai dimaksud kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat dalam daftar pemegang saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Rapat juga menyetujui Alokasi Cadangan Umum sebesar Rp100 juta, serta menyetujui sisa Rp735,63 miliar untuk dicatat dalam saldo laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan.
Rapat memberikan wewenang kepada dewan komisaris dan atau direksi perseroan untuk melakukan tindakan dan segala pengurusan, termasuk namun tidak terbatas pada menetapkan besaran honorarium profesional, menandatangani dokumen.
Selain itu menunjuk Kantor Akuntan Publik dan atau Akuntan Publik lain yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan rekomendasi Komite Audit apabila karena satu dan lain hal Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik di atas tidak dapat melaksanakan tugasnya.
“Dalam rapat juga memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran gaji, bonus dan tunjangan lainnya bagi para anggota Direksi Perseroan,” kata Dian.
Ia menambahkan, melalui RUPS ini memberikan kuasa dan wewenang kepada Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan untuk menetapkan besaran gaji, bonus dan tunjangan lainnya bagi para anggota Dewan Komisaris Perseroan, sesuai dengan struktur dan besaran remunerasi berdasarkan kebijakan remunerasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Perseroan, kata Dian, akan terus fokus dorong meneruskan investasi dan memperluas sasaran pasar di luar Pulau Jawa, juga strategi pasar yang lebih terarah secara langsung ke pelanggan.
CAPEX 2022 Sebesar Rp.9 Triliun, untuk apa saja?
Tahun ini, XL Axiata menganggarkan Capex sebesar RP 9 Triliun. Presiden Direktur sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini menjabarkan, dari Capex tersebut, mayoritas akan digunakan untuk terus memperluas jaringan mereka.
“Kami menyadari network merupakan tulang punggung XL Axiata sehingga, memberi layanan internet yang sebaik mungkin adalah tujuan kami. Capex guidance kami lebih besar (tahun 2022), yakni Rp 9 triliun,” kata Dian.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa merinci, dari total capex XL Axiata di atas, perusahaan mengalokasikan 70 persen untuk pembangunan jaringan.
“Total capex Rp 9 triliun, 70 persen kami pakai di jaringan, jadi jaringan sangat besar porsinya di XL Axiata,” lanjut Gede.
Capex yang digelontorkan XL Axiata untuk pengembangan jaringan termasuk memperluas 5G adalah Rp 6,3 triliun. Jumlah ini akan dipakai untuk membangun jaringan mobile dan fixed broadband.
Terkait lokasi, pembangunan jaringan ini menurut Gede akan difokuskan 60 persen di luar Jawa dan 40 persen di Pulau Jawa.
“Pangsa pasar di luar Jawa lebih baik dibandingkan dengan pasar kami di Jawa. Kami bisa dibilang paling kuat nomor dua, maka dari itu, investasi kami di luar Jawa tiap tahun ditingkatkan,” terang Gede.
Sementara dari segi pembangunan jaringan, Gede menegaskan, XL Axiata bukan hanya fokus menambah radio dan coverage tetapi juga penambahan kapasitas dalam bentuk fiberisasi. “Jadi dari awal kami memiliki rencana, berapa mobile yang kita sasar, target fixed, dan enterprise”.
Namun pembagiannya sendiri sesuai dengan dinamika. Mobile tetap menjadi driver utama, diikuti fixed dan enterprise. (Icha)