spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Telkomsel dan XL Axiata Akan kelola Jaringan BAKTI Di 9.113 Desa Wilayah 3T

Telko.id – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan XL Axiata dan Telkomsel sebagai Mitra Kerja Sama Operasional (KSO) Layanan Seluler 4G di wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).

Keduanya akan mengelola penyediaan layanan seluler Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dibangun oleh BAKTI Kominfo di 9.113 desa/kelurahan di wilayah 3T.

“Operator terpilih akan mengelola jaringan yang BAKTI bangun di 9.113. Kami hanya menyiapkan infrastrukturnya, karena urusan frekuensi tentunya yang sudah menjadi milik operator. Jadi itulah kerja sama kami dengan operator,” ujarnya dalam Konferensi Pers Pengumuman Pemenang Pemilihan Mitra Kerja Sama Program Penyediaan Layanan Seluler 4G di Wilayah 3T, di Media Center Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (27/09/2021).

Menurut Dirut Anang Latif, BAKTI Kementerian Kominfo memiliki mandat membangun BTS 4G, termasuk dukungan sumberdaya listrik. Namun, untuk layanan operasional yang digunakan masyarakat akan disediakan Mitra KSO.

“Ketika beroperasional nanti sinyalnya muncul Telkomsel atau XL (sebagai mitra terpilih), dan yang mengeluarkan ongkosnya BAKTI menggunakan dana dari pembauran pembiyaan,” jelasnya.

Anggaran pembangunan BTS 4G merupakan bauran pembiayaan yang bersumber dari dana Universal Service Obligation (USO), Rupiah Murni APBN, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor komunikasi dan informatika.

“Ibarat rental mobil, rentalnya pakai perusahaan A tapi yang punya mobil itu semua ada pihak ketiga,” ujar Anang menjelaskan gambaran mekanisme layanan jaringan 4G di wilayah 3T.

Anang pun menegaskan pemilihan pemenang mitra KSO dilakukan dengan pertimbangan penyedia yang kompeten dalam memberikan layanan seluler 4G berkelanjutan bagi masyarakat 3T di 9 area kerja sama.

Menurutnya, selama proses pemilihan yang dimulai sejak pertengahan 2021 lalu, dilakukan dengan dasar hukum pelaksanaan KSO.

“Yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 129 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan BLU, dan Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 8 Tahun 2020 tentang Kerja Sama Operasional Pemanfaatan Aset BAKTI dan Aset Pihak Lain di Lingkungan Badan Layanan Umum BAKTI,” jelasnya.

Proyek pembangunan infrastruktur BTS 4G ini merupakan salah satu tugas besar Kementerian Kominfo dalam dua tahun mendatang.

“Tentunya program ini merupakan program percepatan yang semula kami targetkan di tahun 2032, mengalami percepatan 10 tahun lebih awal,” tandasnya.

7.904 BTS 4G

Menurut Anang, total infrastruktur BTS 4G yang akan dibangun sejumlah 7.904 BTS 4G. Dari jumlah tersebut, diproyeksikan akan selesai dibangun secara bertahap hingga akhir tahun 2022.

“Pembangunan 7.904 BTS 4G ini terbagi dalam 9 area paket kerja sama. Jadi, jumlah ini tentunya menggenapi sebanyak 9.113 desa dan kelurahan yang masuk dalam kategori daerah 3T yang belum terjangkau memiliki atau mendapatkan sinyal 4G,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 1.209 desa dan kelurahan telah dibangun BTS dengan teknologi 2G yang kemudian sudah di-upgrade menjadi teknologi jaringan 4G mulai tahun 2020.

Pada tahun 2021, Menkominfo Johnny G. Plate telah melakukan peletakan batu pertama Implementasi Program Infrastruktur BTS 4G di Desa Kelanga, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, tepatnya 23 April 2021 lalu.

“Peristiwa ini menandai dimulainya pembangunan infrastruktur BTS 4G secara masif di seluruh Indonesia,” jelas Anang menambahkan.

Menurutnya, sebagai langkah lanjutan dalam memastikan tersedianya layanan seluler 4G di wilayah 3T, Kementerian Kominfo melalui Badan Layanan Umum BAKTI kemudian menyelenggarakan KSO bersama operator seluler.

“BAKTI melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan operator seluler yang memiliki lisensi penyelenggaraan layanan jaringan bergerak seluler di Indonesia,” tuturnya.

Adapun XL Axiata terpilih menjadi mitra KSO untuk Area 1 – Sumatera. Kemudian, untuk Telkomsel menjadi mitra terpilih untuk Area 2 – Nusa Tenggara, Area 3 – Kalimantan, Area 4 Sulawesi, Area 5 –  Maluku.

Demikian juga untuk Area 6 di wilayah Papua Barat, Area 7 Papua Tengah Barat, Area 8 Papua Tengah Utara dan Area 9 wilayah Papua Timur Selatan, Telkomsel menjadi mitra KSO terpilih. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU