Telko.id – Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Tentu tidak mudah untuk melakukan komunikasi. Terlebih untuk di wilayah pelosok dan terluar. Itu sebabnya, jaringan telekomunikasi sangat dibutuhkan. Selain untuk pemerataan pembangunan juga untuk menjadi pemersati NKRI.
Dari sisi pemerataan pembangunan. Jika ada jaringan telekomunikasi hingga ke pelosok membuat terbukanya gerbang digital keseluruh masyarakat Indonesia. Di mana, informasi dapat dengan lebih mudah diperoleh sehingga akan memberikan pembangunan ekonomi di wilayah pelosok dan terluar juga.
Telkomsel adalah salah satu operator yang begitu giat membangun jaringan di wilayah pelosok hingga daerah terluar Indonesia. Hal ini, tentu juga menjadi tugas yang diemban oleh Telkomsel. Termasuk juga wilayah 3T yakni Terluar, Terdepan dan Tertinggal.
Telkomsel mengawal langkah untuk menjadi pemersatu NKRI melalui jaringan ini lewat program Merah Putih. Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2008, proyek Telkomsel Merah Putih berhasil membuka jaringan di sekitar 450 lokasi dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia, yang terus ditingkatkan layanannya dari sisi kualitas dan kapasitas.
Saat ini telekomunikasi tidak hanya menjadi kebutuhan utama masyarakat di kota besar namun juga di pelosok. Untuk itu Telkomsel terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat melalui layanan seluler yang dihadirkan sehingga lebih banyak lagi masyarakat di pelosok yang dapat menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan.
“Kami berharap hadirnya layanan ini dapat turut mendorong perubahan yang lebih baik di berbagai sektor di wilayah terkait,” ujarnya.
Untuk merealisasikan layanan hingga ke pelosok ini, Telkomsel memiliki beberapa program. Salah satunya adalah Program Merah Putih. Dan yang terakhir, baru saja dilakukan adalah membangun lima base transceiver station atau BTS di lokasi pelosok seperti Akat (Asmat), Dal dan Ndugwa (Nduga), serta Obano dan Gigobak ( Puncak). Kelima BTS ini bagian dari 63 BTS program Merah Putih. Telkomsel akan bangun seperti di area Barat (NTB) 7 BTS, Maluku 11 BTS, Sulawesi 21 BTS, dan Kepulauan Riau 3 BTS.
Hadirnya 63 BTS baru di lokasi-lokasi tersebut diharapkan akan mampu melayani kebutuhan komunikasi dari sekitar 120.000 warga masyarakat yang sebelumnya memiliki kesulitan dalam mengakses layanan telekomunikasi.
Di program Merah Putih, Telkomsel menerapkan teknologi berkonsep remote solution system yang dinamakan Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) yang berbasis satelit ditambah dengan teknologi power supply yang menggunakan solar panel system. Teknologi ini merupakan solusi layanan komunikasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang sangat ekstrim, seperti pedesaan dan wilayah terdepan Indonesia.
Namun, layanan telekomunikasi yang kini dibutuhkan oleh masyarakat pun sudah bergeser. Dari sekedar telekomunikasi dasar menjadi telekomunikasi lengkap dengan akses internet yang mumpuni.
Itu sebabnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) untuk mengebut proyek desa broadband agar pada 2019 semua lapisan masyarakat merasakan internet cepat.
“Jadi, pada 2019 nanti tidak ada wilayah di Indonesia yang tidak ada akses broadband. Kita harus bisa menjangkau 100 ribu lebih sekolah,10 ribu lebih kecamatan, dan 70 ribu lebih desa,” ungkap Rudiantara kala memberikan sambutan di Malam Penghargaan dan Apresiasi KPU/USO 2017, beberapa waktu lalu.
Telkomsel, dengan segala kemampuan yang dimiliki akan mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut. Dengan terus membangun jaringan berkualitas broadband.
Telkomsel juga memiliki program 4G di setiap IKK (Ibu Kota Kabupaten dan Kota). Untuk wilayah Jawa Timur, seluruh kota besar kini sudah bisa menggunakan layanan 4G milik Telkomsel.
“Selain Jatim, sebelumnya wilayah Jateng juga sudah semuanya tercover jaringan 4G. Saat ini sudah lebih dari 180 kota di seluruh Indonesia sudah menggunakan layanan 4G kami, 100 di antaranya merupakan kota/kabupaten di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujar Mas’ud Khamid, Direktur Sales Telkomsel, seperti dilansir dari Detik.
Untuk mendukung program IKK ini, Telkomsel telah membangun 2.137 BTS 4G di seluruh wilayah Jawa dan Bali dengan kecepatan layanan 4G mencapai 120 Mbps. Telkomsel sendiri secara nasional telah mempunyai 125 ribu BTS yang 8 ribu nya adalah BTS 4G. Jumlah itu akan menjadi 12 ribu BTS 4G hingga akhir tahun nanti.
“Untuk tahun depan, kami akan bangun 15 ribu BTS baik BTS 3G maupun 4G,” lanjut Mas’ud. (Icha)