Telko.id – Pada Natal 2023 dan Tahun 2024 kali ini, Telkomsel memproyeksikan akan terjadi lonjakan trafik broadband hingga sebesar 13% dibandingkan dengan hari biasa, atau 10,8% dibandingkan dengan periode NARU tahun sebelumnya.
Lonjakan trafik tersebut diperkirakan pada puncaknya akan mencapai 55,2 Petabyte, dan didorong oleh peningkatan akses media sosial sebanyak 15,6%, video streaming sebanyak 9,7%, layanan komunikasi sebanyak 31,9%, online gaming sebanyak 20,6%, hingga e-commerce sebanyak 19,1%.
“Telkomsel berkomitmen hadir bersiaga mendampingi para pelanggan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru dengan penuh sukacita, melalui kesiapan jaringan broadband terdepan dan terluas, ketersediaan ragam produk dan layanan bernilai tambah, serta program CSR untuk berbagi dengan sesama,” kata Nugroho, Direktur Network Telkomsel.
Untuk tu, Telkomsel pun terlah bersiap dengan jaringan broadband nya, setidaknya lebih dari 233 ribu BTS sudah siap menghadapi lonjakan trafik.
Baca juga : Jaringan Telkomsel Siap Sambut Natal dan Tahun Baru
Untuk mendukung kenyamanan pengalaman digital pelanggan di seluruh Indonesia selama periode NARU ini, Telkomsel telah melakukan optimalisasi jaringan di 427 lokasi khusus.
Terdiri dari 27 area residensial, 48 area transit transportasi (bandara, pelabuhan, stasiun), 321 area spesial (mal, alun-alun, pusat keramaian), 29 area di rute mudik (jalur mudik, rest area, SPBU), dan 2 gereja/rumah ibadah.
Optimalisasi tersebut di antaranya dilakukan dengan melakukan peningkatan kapasitas 21 unit BTS 4G/LTE, penambahan 53 unit BTS 4G/LTE baru, dan penambahan 55 unit Compact Mobile BTS (COMBAT), sehingga menggenapi lebih 233 ribu BTS yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jangkauan hingga 97 persen wilayah populasi.
Untuk mengakomodasi lonjakan trafik, Telkomsel pun telah meningkatkan kapasitas GGSN (Gateway GPRS Support Node) hingga 13,21 Tbps dan kapasitas IX (Internet Experience) hingga 11,08 Tbps.
Guna menghadirkan pengalaman digital yang lebih baik dan lebih cepat sekaligus meningkatkan efisiensi operasional, Telkomsel pun telah bertransformasi menjadi penyedia layanan konvergensi terbesar pertama yang mengimplementasikan standar arsitektur jaringan Open Digital Architecture (ODA) dengan Autonomous Network di Indonesia.
Dengan demikian jika ada gangguan, operator ini pun dapat memberikan kecepatan dan stabilitas layanan jaringan melalui skema zero touch self-assurance berbasis AI untuk mendeteksi, mendiagnosis, mengoptimalkan, dan memulihkan fungsi jaringan secara mandiri dan otomatis. (Icha)