Telko.id – Telkomsel beberapa waktu lalu membuat layanan video conference sendiri yang disebut dengan CloudX. Layanan ini pun jadi banyak peminatnya karena aplikasi video yang tetiba popular di masyarakat karena banyak yang membutuhkan, disinyalir mengalami kebocoran data dan tidak aman.
Tak heran, banyak pihak yang berupaya mencari alternatifnya. Dan, CloudX Telkomsel ini menjadi salah satu alternatifnya. Apalagi, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menjamin bahwa aplikasi yang dibangun awal nya untuk kebutuhan corperate ini aman.
Bahkan, Presiden Joko Widodo, dalam keperluan rapat terbatas atau ratas, Senin (21/04) kemarin sudah menggunakan layanan ini.
“Pak Jokowi ingin agar menggunakan produk dalam negeri dan yang lebih aman, sehingga alhamdulillah ratas hari Senin kemarin menggunakan CloudX. Dan semua nya berjalan lancar,” ujar Setyanto, Selasa (21/4/2020).
Setyanto menambahkan “Ratas tersebut diikuti oleh 48 peserta, termasuk host di Setkab (Sekretariat Kabinet) itu lancar tanpa hambatan sama sekali dan terbukti lebih aman, lebih baik dibandingkan produk-produk lain”.
Sebelumnya, beberapa negara juga sudah melarang penggunaan aplikasi konferensi berbasis video, Zoom. Seperti Singapura, Taiwan dan beberapa negara lain pun menyusul melakukan pelarangan. Pasalnya, disinyalir bahwa data-data pengguna disalah gunakan, bahkan tetiba ketika conference sedang berlangsung ada ‘tamu’ tidak diundangan yang kemudian membuat kacau.
Sayangnya, CLoudX Telkomsel ini baru bisa digunakan untuk kalangan korporate saja. Untuk pelanggan retail masih belum bisa. Padahal, dengan niat untuk bisa melakukan silaturami virtual menjelang Ramadhan dan Lebaran, tentu aplikasi ini akan sangat diminati.
“Kami masih fokus untuk melayani pelanggan koporate dulu saat ini, karena memang dari awal kita banyak CLoudX untuk B to B. Nanti akan kami informasikan lagi jika sudah siap untuk retail,” ungkap Ririn Widaryani, Direktur Sales Telkomsel berjanji.
Sebelumnya, pada rapat terbatas dengan Komisi I yang digelar pada Selasa (7/4/2020), Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate juga menyebut rencana mencari aplikasi konferensi video alternatif yang lebih aman untuk digunakan di level pemerintahan.
“Saat ini kami sedang mempelajari. Kami mengetahui bahwa operator seluler Telkomsel juga menyiapkan model yang sama untuk virtual meeting yang saat ini mereka kembangkan sebagai alternatif untuk penggunaan di Indonesia,” ujar Johnny dalam rapat virtual bersama tersebut, Selasa (7/4/2020). (Icha)