Telko.id – Beberapa waktu lalu, Telko.id sempat melakukan perjalan ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), tepatnya ke Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Pada kesempatan itu, jelas terlihat masyarakat di sana terlihat ceria karena baru mendapat sinyal telekomunikasi.
Dari kota Ternate ke Jailolo dapat dicapai dalam 1-2 jam menggunakan speed boat, tergantung kondisi ombak Laut Halmahera. Lalu dilanjutkan lewat darat dengan menggunakan kendaraan.
Pada kesempatan tersebut, Telko.id mengunjungi SD Inpres 9 Jailolo berjarak 4 km yang bisa ditempuh sekitar 20 menit dari pelabuhan Jailolo. Dan, ke Idamdehe yang berjarak 7-8 km dari pelabuhan Jailolo yang bisa ditempuh sekitar 30 menit.
Sepanjang perjalanan menuju dua lokasi tersebut, jalan sudah mulus beraspal hingga cukup cepat untuk mencapainya. Walaupun terasa dekat, kedua daerah itu termasuk dalam kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Jadi tak heran, sebelum kehadiran BTS USO, sama sekali tidak memiliki koneksi internet.
BTS USO BAKTI Komdigi
Bersamaan dengan kehadiran BTS USO (Universal Service Obligation) yang dihadirkan oleh BAKTI Komdigi, sinyal Telkomsel pun menyala.
Ya, Telkomsel adalah salah satu operator yang memberikan kewajiban nya kepada pemerintah melalui dana USO. Kewajiban ini diatur oleh pemerintah untuk memastikan pemerataan akses telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
Besaran USO (Universal Service Obligation) yang harus dibayarkan oleh operator telekomunikasi adalah 1,25% dari pendapatan kotor penyelenggaraan telekomunikasi, menurut Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 17 Tahun 2016.
Dengan adanya BTS USO tersebut, layanan Telkomsel bisa sampai ke wilayah yang termasuk dalam kategori 3T seperti Jailolo ini. Di mana, BTS USO ini berfungsi sebagai backbone jaringan, yang nantinya akan melayani ke masyarakat adalah operator seperti Telkomsel ini.
“Tatawa” Masyarakat Jailolo
Tatawa, dalam bahasa Ternate adalah bahagia. Ya, sebahagia itu lah masyarakat Jailolo menyambut menyala nya sinyal Telkomsel di wilayah nya.
Mereka tidak perlu lagi mencari sinyal sampai dekat pelabuhan untuk mengakses telekomunikasi. Baik itu untuk sekedar telekomunikasi dasar (telepon dan SMS) maupun akses internet.
“Kami sangat terbantu dengan hadir nya sinyal telekomunikasi di wilayah ini. Dulu-dulu, disini sangat sulit untuk mengakses internet,” ujar Ruslan Habsy, Komite Sekolah SD Inpres 9 Jailolo.
“Dengan adanya layanan akses internet ini, Anak-anak di daerah Marimabati, Jailolo ini sekarang menjadi lebih mudah. mudah untuk belajar mandiri maupun untuk mendapatkan informasi lainnya,” ujar Ruslan mendambahkan.
Walaupun, Ruslan juga tidak memungkiri bahwa ada juga dampak negatif dari hadirnya internet ini. Namun, menurut nya, peran orang tua juga menjadi penting, agar para anak-anak tidak terpapar hal negatif.
Perwakilan masyarakat dari berbagai daerah juga memberikan testimoni positif. Kepala Sekolah SD Inpres 9 Halmahera Barat, Nurul, mengungkapkan kehadiran BAKTI Aksi sangat membantu kegiatan belajar mengajar. “Para guru kini dapat mengikuti webinar secara online dengan lancar dan lebih mudah,” ujarnya.
Terlebih, untuk urusan administrasi guru dalam pelaporan ke pusat juga dapat dilakukan mudah. “Dulu, kami kesulitan, tetapi dengan fasilitas layanan internet dari BAKTI ini, jadi lebih mudah”.
Okkla Telkomsel di Jailolo
Berdasarkan data dari Ookla, sinyal Telkomsel yang diperoleh para masyarakat di Jailolo ini berasal dari salah satu nya adalah BTS yang berada Universitas Sam Ratulangi, Manado. Yang kemudian mendarat di Jailolo.
Berdasarkan data tersebut, Kecepatan unduh menggunakan jaringan Telkomsel di wilayah ini mencapai 212Mbps dan saat mengunggah mencapai kecepatan 24,1Mbps.
Namun, saat uji coba jaringan ini, sinyal bisa juga tersambung dari PT Telekomunikasi Indonesia di Menado. Berdasarkan data tersebut, kecepatan unduh menggunakan jaringan Telkomsel di wilayah ini mencapai 245Mbps dan saat mengunggah mencapai kecepatan 32,2Mbps. (Icha)
