Telko.id – Wilayah Jabodetabek memang memiliki respon yang luar biasa. Bukan apa-apa, jaringan 4G LTE tidak mungkin bisa optimal jika ekosistem tidak mendukung. Ekosistem selain network adalah device dan aplikasi, yang sering disebut dengan ekosistem DNA.
Nah, wilayah jabodetabek ini, penetrasi smartphone yang sudah memungkinkan beroperasi di jaringan 4G ini paling tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia. Itu sebabnya, pada jaringan Telkomsel pun, wilayah ini memiliki share paling besar.
“Selain Kota Jakarta yang telah ter-cover 4G LTE di hampir seluruh wilayahnya, Telkomsel juga mulai fokus untuk mematangkan terciptanya ekosistem layanan 4G LTE di wilayah penyangga Jakarta dan Bandung, seperti Tangerang, Bekasi, Karawang, Tasikmalaya, Cirebon dan Sukabumi” ujar Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel, Venusiana Papasi menjelaskan.
Venusiana menambahkan, mengikuti kota Jakarta, pelanggan Telkomsel di wilayah lain kini mulai melakukan migrasi ke layanan 4G LTE, terutama didukung dengan tingkat penetrasi penyebaran device 4G LTE dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini telah diantisipasi manajemen Telkomsel Area Jabotabek Jabar dengan memastikan titik layanan pelanggan seperti GraPARI selalu siap membantu proses migrasi kartu pelanggan ke uSIM 4G.
Selain itu, Telkomsel juga melakukan outbond call ke seluruh pelanggan yang terdeteksi menggunakan device 4G LTE, namun belum menggunakan uSIM 4G LTE, lalu menyediakan layanan antar kartu uSIM tersebut langsung ke pelanggan, gratis tanpa biaya dan ganti nomor.
Saat ini, jumlah penetrasi layanan 4G LTE, khususnya di wilayah Jabotabek meningkat pesat sejak pertama kali diperkenalkan awal tahun 2015 lalu. Hal ini terlihat dari pertumbuhan tingkat kunjungan pelanggan ke GraPARI dan melakukan migrasi kartu uSIM 4G.
Selain perluasan jangkauan layanan 4G LTE, guna memberikan pengalaman yang lebih bagi pelanggan dalam menikmati layanan mobile broadband 4G LTE, Telkomsel juga telah menerapkan teknologi terbaru menggunakan spektrum 1800Mhz dengan penggunaan bandwith 15Mhz dan 20Mhz di sejumlah titik potensial di wilayah Jabotabek, seperti di pusat perbelanjaan, tempat wisata dan titik transit massal, seperit terminal, stasiun dan bandara. (Icha)