Telko.id – Telkomsel baru saja lolos Uji Laik Operasi (ULO) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi untuk frekuensi 2.3 Ghz yang baru didapat dari hasil lelang dari. Dan, tidak menunggu lama, operator plat merah ini pun langsung menggeber pembangunan BTS LTE TDD di frekuensi barunya hingga 500 unit sampai akhir tahun 2017. Pada tahap awal ini yang akan prioritaskan dalam pembangunan adalah Jabodetabek, Palembang dan Bandung.
“Kami terus gerak cepat pasca pengumuman pemenang lelang spektrum untuk frekuensi 2,3 GHz, agar pelanggan dapat segera merasakan pengalaman mobile broadband Telkomsel yang lebih baik lagi. Penyesuaian izin jaringan bergerak seluler pun sudah selelsai dan telah ditetapkan oleh Kominfo,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan dalam press conference (28/11) di Jakarta.
Gerak cepat dari Telkomsel ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, pertumbuhan trafik internet pelanggan Telkomsel tiap tahunnya naik 120 persen dan menyerap kapasitas yang besar. Itu sebabnya, yang didahulukan dalam pembangunan adalah wilayah yang padat, yang memiliki trafik data yang tinggi dan penetrasi smartphone 4G yang tinggi.
Dengan demikian, Ririek menambahkan bahwa tambahan spektrum ini memungkinkan Telkomsel untuk memperkuat dan memaksimalkan kualitas layanan layanan 4G LTE bagi pelanggan, khususnya di wilayah-wilayah yang kapasitas penggunaan layanan datanya sudah padat. Dengan kecepatan akses mobile broadband yang lebih tinggi, Telkomsel mampu menghadirkan pengalaman digital lifestyle terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia, dan pelanggan pun semakin nyaman dalam mengakses berbagai informasi secara mobile, khususnya layanan video streaming.
Telkomsel dalam penambahan kapasitas ini menggunakan teknologi TDD atau Time Division Duplex yang dikombinasikan dengan FDD atau Frequency Division Duplex. Sehingga persoalan uplink dan downlink tidak menjadi isu lagi karena akan menyesuaikan dengan kebutuhan para pelanggannya secara otomatis. Boleh dibilang, kombinasi tersebut merupakan yang pertama di Indonesia. Apalagi, TDD dan FDD yang dimiliki oleh Telkomsel sangat besar sehingga kenyamanan pelanggan dalam mengakses data pun menjadi lebih baik.
Dari sisi perusahaan, dengan mengaplikasikan TDD di 2.3 GHz ini juga akan menambahk efisiensi dari penggunaan Capex atau Capital expenditure. Menurut Ririek, pembangunan 500 BTS 4G LTE sampai akhir tahun saja sangat kecil sekali. “Kurang dari 1 persen saja Karena tidak perlu site khusus. Cukup menambahkan radio saja di site yang sudah ada”.
Selanjutnya, di awal tahun 2018, BTS LTE TDD akan digelar untuk menyasar kota-kota lainnya di seluruh Indonesia yang memiliki kepadatan akses layanan data yang cukup tinggi.
Perlu dicatat, pelanggan tak perlu mengganti kartu SIM untuk menikmati layanan LTE TDD, selama perangkat mobile yang digunakan sudah mendukung band frekuensi tersebut. Saat ini, dari 50 juta perangkat LTE yang ada di jaringan Telkomsel, sekitar 85 persen sudah mendukung frekuensi TDD 2,3 GHz.
Adapun komposisi alokasi spektrum yang dimiliki Telkomsel saat ini secara keseluruhan adalah 30 MHz di frekuensi 2,3 GHz, 15 MHz di frekuensi 2,1 GHz, 22 MHz di frekuensi 1,8 GHz, 7,5 MHz di frekuensi 900 MHz, dan 7,5 MHz di frekuensi 800 MHz. (Icha)