Telko.id – Telkomsel sudah resmi diumumkan oleh pemerintah sebagai pemenang lelang frekuensi 2,3 Ghz sebesar 30 MHZ. Dana yang dikeluarkan oleh operator ini Rp 1.007.483.000.000. Bukan angka yang kecil, tetapi Telkomsel sudah menyiapkan dana nya untuk memperoleh frekuensi yang sudah sangat dibutuhkan nya ini sejak tahun lalu.
“Kemenangan kami akan lelang ini tidak akan memberatkan keuangan perusahaan. Soalnya, kami sudah persiapkan dana nya sejak tahun lalu. Namun, karena lelang baru dilaksanakan pada tahun ini, maka dana tersebut mulai akan dicatatkan. Dana yang digunakan juga akan berasal dari dana internal,” kata Ririek menjelaskan.
Angka yang cukup besar tersebut dinilai oleh Telkomsel masih merupakan harga yang wajar. Bahkan jauh lebih rendah dari operator lain di negara berkembang lainnya. Sebagai contoh, salah satu operator telekomunikasi di India yang membayar sekitar empat kali lebih besar, yakni sebesar 0,34 dolar AS/MHz/populasi dibandingkan yang dibayarkan Telkomsel sebesar 0,08 dolar AS/MHz/populasi. Jika dibandingkan dengan negara maju, seperti Korea Selatan, Singapura, Australia, dan Hongkong, harga yang dibayarkan operator di negara-negara tersebut lebih tinggi 1,5 hingga 5 kali lipat dibandingkan yang dibayarkan Telkomsel.
“Saat ini ketersediaan spektrum di Indonesia masih sangat terbatas dan sangat langka, sementara perbandingan antara jumlah pelanggan dan alokasi spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel tidak proporsional. Dengan pertimbangan tersebut dan untuk mengakomodasi pertumbuhan pelanggan dengan jumlah populasi yang sangat besar di Indonesia, nilai tambahan spektrum ini menjadi sangat tinggi dan penting untuk Telkomsel,” tambah Ririek.
Dengan diumumkannya Telkomsel sebagai pemenang lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz, komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Telkomsel menjadi sebagai berikut: frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz.
Dalam hal pembangunan jaringan, hingga semester pertama tahun 2017, Telkomsel telah membangun lebih dari 146.000 BTS, di mana sekitar 65% di antaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Saat ini Telkomsel terus melanjutkan pembangunan layanan 4G LTE ke wilayah yang lebih luas, di mana saat ini telah melayani lebih dari 20 juta pelanggan di sekitar 480 ibukota kabupaten. (Icha)