spot_img
Latest Phone

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...

Garmin Luncurkan Forerunner 570 & 970, Revolusi Smartwatch untuk Pelari

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan dua smartwatch GPS...

iPadOS 26 Resmi Dirilis: Multitasking Lebih Canggih dan Desain Baru

Telko.id - Para pengguna iPad merasakan perangkat nya masih...

ARTIKEL TERKAIT

Sasar Agritech, Indico Inisiasi Digitalisasi Pertanian di Wonogiri

Telko.id –  Indico, anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital, membuka peluang untuk berkontribusi pada sektor teknologi agrikultura (agritech).

Indico kini mengelola platform Digital Food Ecosystem (DFE) yang sebelumnya diinkubasi di Telkomsel.

Sebagai langkah awal, Indico bersama Tanivest menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur dalam digital contract farming. Kerja sama ini diharapkan mampu membantu sekitar 50 petani beras di Wonogiri, Jawa Tengah untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka.

Upaya Indico untuk memberikan kontribusi teknologi dan pemberdayaan petani dimulai dengan membangun kerja sama strategis dengan Tanivest, agritech enabler asal Solo. Bersama Tanivest, Indico menjangkau para petani di Jawa Tengah.

Dalam pilot project ini, Indico akan mengimplementasikan solusi pertanian berbasis teknologi di 40 hektar lahan sawah di Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Para petani di wilayah tersebut akan mempelajari teknik pertanian modern memanfaatkan teknologi Telkomsel Internet of Things (IoT) dan digitalisasi pertanian. Implementasi teknologi tersebut diharapkan bisa memproduksi 200 ton beras.

“Kolaborasi digital contract farming menjadi langkah awal strategis kami dalam mengembangkan ekosistem digital di sektor pertanian. Dengan memanfaatkan aset Telkomsel, kami optimis bisa memberikan kontribusi signifikan yang akan meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Luthfi K. Arif, Chief Tech & Product Officer Indico.

Melalui metode pertanian yang presisi, Indico akan membantu petani dalam menerapkan prosedur operasional penanaman melalui revitalisasi lahan, pemanfaatan sensor IoT, dan penggunaan drone untuk penyiraman lahan.

Indico juga akan membantu petani melalui pendampingan dari peneliti pertanian (agronomis) dan pengadaan sarana produksi (saprodi) pertanian. Indico akan berupaya memastikan hasil panen petani terserap dan membuka akses pasar untuk memperoleh hasil panen tersebut.

“Kami merasa senang dan antusias untuk bekerja sama dengan Indico. Kami sangat menantikan perubahan yang terjadi dalam peningkatan hasil panen dan kesejahteraan petani di masa depan,” ungkap Bambang Setiadi, Ketua Gapoktan Tani Makmur Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Pilot project ini menjadi fase awal bagi Indico untuk membangun solusi pertanian presisi. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan petani melalui digitalisasi yang akan meningkatkan nilai komersial hasil panen mereka.

Melalui kemitraan strategis dengan Tanivest, Indico berencana memperluas lahan menjadi 120 hektar di Wilayah Jawa Tengah pada semester pertama tahun ini.

Untuk mengembangkan platform DFE, ke depannya INDICO akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti penyedia saprodi, pemerintah daerah, institusi akademik dan pusat penelitian, serta startup agritech lainnya.

Digital Food Ecosystem (DFE)

DFE adalah inisiatif Telkomsel di bidang agritech yang kini dikelola Indico. Sebagai bagian dari misi BUMN untuk berkontribusi membangun ketahanan pangan nasional, DFE menggunakan aset dan kapabilitas yang dimiliki oleh Telkomsel untuk pemberdayaan petani.

DFE memiliki dua pilar solusi yang ditawarkan untuk untuk end-to-end process pertanian padi, yakni on-farm dan off-farm.

Solusi on-farm berfokus pada proses produksi tani dengan memberikan penyuluhan dan penggunaan teknologi pertanian, seperti IoT Soil Sensor & Precision Farm Management System.

Sementara solusi off-farm berfokus pada proses pascapanen, mulai dari pembelian gabah dengan harga yang sesuai, pembiayaan permodalan petani, serta kemitraan untuk jalur penjualan dan pemasaran. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU