Telko.id – Telkomsel akan tetap jaga kualitas jaringan di jalan tol. Padahal, baru saja Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas (ratas) terkait antisipasi larangan mudik pagi ini (21/04), menyatakan adanya pelarangan untuk mudik. Namun, operator ini akan tetap jaga kualitas jaringan di jalan tol.
Sebelum mengumumkan keputusan itu, Jokowi menjelaskan keputusan itu diambil berdasarkan beberapa kajian dan pendalaman di lapangan. Selain itu hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menjadi acuan.
“Dari hasil kajian-kajian di lapangan, pendalaman yang ada di lapangan, kemudian juga dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan disampaikan bahwa yang tidak mudik 68%. Yang tetap bersikeras mudik 24%. Yang sudah mudik 7%. Artinya masih ada angka yang sangat besar yaitu 24%,” tuturnya saat membuka rapat terbatas virtual, Selasa (21/4/2020).
Namun, walaupun ada pelarangan mudik, operator ini berjanji untuk tetap menjaga layanan komunikasi nya di jalan told an jalan utama. Kenapa? Menurut Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro, hal ini sangat dibutuhkan untuk pengantaran logistic seperti sembako dan alat-alat kesehatan.
“Kami akan tetap akan melayani komunikasi di jalan tol, jalan utama dan di beberapa titik area transpotasi. Layanan logistic, seperti pengantara sembako dan alat kesehatan atau yang lainnya, masih sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya penanggulanan COVID-19 ini. Jadi tetap akan kami jaga,” ungkap Setyanto dalam Virtual Press Conference Telkomsel Siaga 2020 via CloudX” hari ini (21/04).
Baca juga : Telkomsel Perkuat Jaringan Broabdband di Tiga Lokasi RS Darurat COVID-19
Setyanto juga menambahkan bahwa setidaknya, ada 31 titik area transportasi logistik, alat-alat kesehatan dan kebutuhan pokok, serta pengamanan jaringan di akses jalur tol dan jalan utama sepanjang 16.000 Km yang terbentang dari wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, hingga Pulau Kalimantan yang menjadi prioritas operator ini sekarang.
Selain itu ada juga 38 titik area transportasi utama di tiap Provinsi seperti bandara dan pelabuhan yang menjadi perhatian operator ini memusatkan optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan.
Selebih nya, akan berfokus pada 309 titik area residensial yang teridentifikasi mengalami kenaikan trafik telekomunikasi yang sangat signifikan sejak diberlakukannya imbauan dari Pemerintah RI untuk beraktivitas di rumah dan 58 titik rumah sakit rujukan COVID-19. Jadi total ada 436 point of interest (POI) yang menjadi prioritas Telkomsel menghadapi bulan puasa dan lebaran nanti.
Yang berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum nya ada pemusatan optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan di perumahan atau residensial. Hal ini terjadi karena memang saat ini pemerintah banyak melakukan PSBB (Pembatasan sosial berskala Besar) sehingga masyarakat mayoritas berada di rumah.
Telkomsel sendiri memprediksi selama momen Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1441 H ini akan terjadi lonjakan trafik komunikasi berbasis layanan broadband sekitar 20%.
Untuk memastikan ketersediaan kualitas dan kapasitas jaringan dan layanan broadband yang optimal, Telkomsel telah membangun 11.000 unit base transceiver station (BTS) 4G dan mengoperasikan 69 Mobile BTS.
Telkomsel juga menerapkan konsep virtual operation dan monitoring yang didukung oleh 13 Posko Virtual eRAFI2020, 19 tim internal (1,578 anggota) dan 46 tim mitra strategis (803 anggota), guna memaksimalkan produktivitas pengawalan jaringan di masa pandemi COVID-19. (Icha)