Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara resmi meluncurkan TELIS 2.0 (Telkom Legal Intelligence System versi 2.0), aplikasi legal intelligence berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk transformasi digital tata kelola dokumen legal perusahaan.
Peluncuran aplikasi yang memanfaatkan teknologi Cognitive AI ini dilakukan pada 17 September 2025, menandai evolusi signifikan dalam manajemen dokumen peraturan perusahaan di lingkungan TelkomGroup.
Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur IT Digital Telkom, menegaskan bahwa TELIS 2.0 menjadi titik tolak use case AI dalam program Telkom AI Center of Excellence.
“Memilih use case yang tepat adalah kunci sukses setiap organisasi dalam mengadopsi AI. Kami mulai dari pemilik data yang siap dengan data dan ambisi transformasi yang kuat, dengan dampak langsung kepada sebanyak mungkin karyawan.
Unit kerja dipermudah, karyawan dipermudah, maka tidak sulit menjustifikasi kebutuhan AI, karena itu kami mulai dari unit Legal melalui TELIS 2.0 ini,” jelas Faizal dalam keterangan resminya.
Sebagai penyempurnaan dari TELIS 1.0 yang berfungsi sebagai aplikasi penyimpanan dokumen digital, TELIS 2.0 berevolusi menjadi sistem manajemen kebijakan terpadu dengan kemampuan AI yang canggih.
Aplikasi ini tidak hanya menyimpan dokumen legal, tetapi juga mampu menelusuri, meringkas, dan menampilkan informasi penting dari ratusan dokumen hanya dalam hitungan detik.
Implementasi TELIS 2.0 telah menunjukkan dampak nyata pada efisiensi kerja tim Legal Telkom. Sistem ini berhasil memangkas waktu kerja administratif hingga lebih dari tiga jam per hari atau setara dengan 40 menit per karyawan.
Dengan penghematan waktu yang signifikan ini, karyawan dapat berfokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan berdampak tinggi bagi organisasi.
Kemampuan analitik dokumen yang didukung AI dalam TELIS 2.0 memungkinkan pemeriksaan dan perbandingan dokumen dilakukan hingga 24 kali lebih cepat dibandingkan proses manual.
Akselerasi ini tidak hanya meningkatkan efektivitas kerja, tetapi juga mendorong produktivitas karyawan untuk konsentrasi pada pengambilan keputusan dan inovasi hukum yang bernilai lebih tinggi.
Kehadiran TELIS 2.0 menjawab tantangan umum yang dihadapi karyawan TelkomGroup dalam mencari dokumen kebijakan relevan atau versi terbaru. Melalui aplikasi ini, proses pencarian menjadi jauh lebih sederhana dimana karyawan cukup mengetik kata kunci dan sistem akan langsung menampilkan ringkasan serta konteks kebijakan yang dibutuhkan.
Teknologi Cognitive AI di balik TELIS 2.0 dirancang khusus bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan membantu mereka bekerja lebih cerdas dengan kecepatan dan akurasi yang lebih tinggi.
Pendekatan ini sejalan dengan transformasi digital yang sedang dijalankan Telkom secara menyeluruh, termasuk dalam pengembangan infrastruktur internet yang mendukung operasional perusahaan.
Dengan kapabilitas Cognitive AI dalam sistem manajemen dokumen cerdas, teknologi ini akan dikembangkan lebih lanjut untuk membantu unit Legal Telkom dalam memperbaharui peraturan-peraturan dengan lebih cepat.
Sistem tidak hanya mampu mengetahui peraturan yang harus diperhatikan atau disesuaikan dalam hitungan detik, tetapi juga menyusun kebijakan baru dengan efisiensi tinggi.
Implementasi TELIS 2.0 menjadi langkah nyata Telkom dalam mewujudkan ekosistem digital dan menghadirkan dampak positif AI ke dalam aktivitas kerja sehari-hari.
Transformasi digital yang dimulai dari hal sederhana namun berdampak besar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi produktivitas karyawan dan organisasi di masa depan, sekaligus memperkuat posisi Telkom dalam pengembangan infrastruktur digital nasional.
Pengembangan TELIS 2.0 sebagai bagian dari program Telkom AI Center of Excellence menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengintegrasikan teknologi mutakhir untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Sistem ini tidak hanya bermanfaat bagi unit Legal, tetapi juga menjadi blueprint untuk implementasi AI di berbagai unit kerja lainnya within TelkomGroup.
Dengan peluncuran TELIS 2.0, Telkom semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi yang tidak hanya menyediakan infrastruktur internet kelas dunia, tetapi juga memanfaatkan teknologi digital untuk transformasi internal yang berkelanjutan.
Inovasi ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain dalam mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi. (Icha)
