spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...

ARTIKEL TERKAIT

Telkom Kuartal I 2025: Bisnis Digital Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan

Telko.id – Laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kuartal pertama 2025 mengungkapkan fakta menarik: pendapatan konsolidasi mencapai Rp36,6 triliun, dengan laba bersih Rp5,8 triliun.

Angka ini bukan sekadar pencapaian finansial biasa, melainkan bukti nyata transformasi digital Telkom yang mulai menuai hasil.

Sejak beberapa tahun terakhir, Telkom gencar melakukan reposisi bisnis. Fokusnya jelas: menggeser paradigma dari perusahaan telekomunikasi konvensional menjadi penyedia solusi digital terintegrasi.

Strategi ini ternyata membuahkan hasil. Segmen digital kini menyumbang 90,3% dari total pendapatan Telkomsel, anak usaha Telkom di bidang seluler.

Pertanyaannya, bagaimana Telkom membalikkan tantangan menjadi peluang di tengah tekanan ekonomi?

Jawabannya terletak pada tiga pilar utama: inovasi produk, ekspansi infrastruktur, dan pendekatan bisnis berkelanjutan.

Ketiganya menjadi senjata ampuh Telkom dalam mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri telekomunikasi dan digital Indonesia.

Digital Business: Mesin Pertumbuhan Baru Telkom

Analisis mendalam terhadap laporan keuangan Telkom mengungkap tren menarik. Pendapatan dari bisnis digital tumbuh signifikan, terutama didorong oleh peningkatan jumlah pelanggan IndiHome residensial (B2C) yang mencapai 9,8 juta—naik 10,4% year-on-year (YoY). Total pelanggan IndiHome (B2C dan B2B) bahkan menyentuh angka 11 juta, tumbuh 7% YoY.

Content image for article: Telkom Kuartal I 2025: Bisnis Digital Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan

Pertumbuhan ini tidak lepas dari strategi Fixed-Mobile Convergence (FMC) yang diimplementasikan Telkom. Dengan menyederhanakan produk dan meningkatkan pengalaman pelanggan, Telkom berhasil meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan.

“Simplifikasi produk menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan,” tegas Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom.

Di sisi infrastruktur, Telkomsel terus memperluas jaringan dengan menambah 278.100 Base Transceiver Station (BTS), termasuk 227.454 BTS 4G dan 1.910 BTS 5G.

Ekspansi ini berdampak langsung pada peningkatan lalu lintas data yang melonjak 19,8% YoY menjadi 5.778.048 TB.

Fakta ini sekaligus membuktikan bahwa kebutuhan masyarakat akan konektivitas digital terus meningkat, dan Telkom siap menjawab tantangan tersebut.

Segmen Enterprise dan Wholesale: Kontributor Stabil

Tidak hanya di segmen konsumen, Telkom juga mencatat pertumbuhan positif di bisnis enterprise dan wholesale. Pendapatan segmen Enterprise mencapai Rp5,0 triliun (naik 2,9% YoY), didorong oleh layanan Indibiz, satelit, dan pembayaran digital.

Sementara itu, segmen Wholesale and International tumbuh 0,6% YoY menjadi Rp4,8 triliun, dengan kontribusi utama dari bisnis infrastruktur digital dan layanan suara internasional.

Mitratel, anak usaha Telkom di bisnis menara telekomunikasi, juga menunjukkan kinerja gemilang dengan pendapatan Rp2,3 triliun (naik 1,4% YoY).

Efisiensi biaya membuat Mitratel berhasil mempertahankan margin EBITDA yang fantastis sebesar 83%.

Total menara yang dikelola kini mencapai 39.593 unit, dengan tambahan 189 menara baru di kuartal pertama 2025. Bisnis penyewaan menara tetap menjadi andalan, menyumbang 82% dari total pendapatan Mitratel.

Lebih detail tentang kinerja Mitratel bisa Anda simak dalam artikel Mitratel (MTEL) Catat Pertumbuhan Pendapatan & Laba di Kuartal I-2025.

ESG dan Sustainability: Komitmen Jangka Panjang

Yang menarik dari laporan ini adalah penekanan Telkom pada praktik bisnis berkelanjutan. Perusahaan telah melakukan verifikasi independen terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1 dan 2 untuk tahun 2023–2024, sebagai bagian dari komitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2060.

Langkah ini tidak hanya penting dari sisi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor global.

Belanja modal (Capex) sebesar Rp5 triliun di kuartal I 2025 juga menunjukkan komitmen Telkom dalam membangun infrastruktur digital yang inklusif.

Lebih dari 50% alokasi dana digunakan untuk memperluas jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut—investasi yang akan mendukung pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.

Dengan pendekatan bisnis yang holistik dan berkelanjutan, Telkom tidak hanya sekadar bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi justru mencatat pertumbuhan yang mengesankan.

Pertanyaan besarnya sekarang: bisakah momentum positif ini dipertahankan hingga akhir tahun?

Jawabannya mungkin terletak pada konsistensi eksekusi strategi dan kemampuan beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU