Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) resmi meluncurkan Bumi Berseru Festival (BBF) 2025, sebuah ajang kolaborasi inovasi lingkungan yang melibatkan masyarakat, komunitas, akademisi, hingga pelaku UMKM.
Grand Launching BBF 2025 digelar secara hybrid pada Sabtu (23/8) di Coffee Beans Solo dan melalui live streaming, dihadiri lebih dari 500 perwakilan komunitas lingkungan, generasi muda, dan pelaku kreatif peduli keberlanjutan.
Acara ini menjadi lanjutan dari sukses BBF 2024 yang berhasil menjaring ratusan inovasi ramah lingkungan dan melahirkan gerakan nyata di berbagai daerah.
Tema “Tanah, Air, Kita” diusung sebagai ajakan kolektif menjaga bumi melalui aksi nyata, kolaborasi, dan inovasi digital, sekaligus merefleksikan semangat kemerdekaan dalam merawat lingkungan.
Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup (PPI TK NEK) Ir. Ary Sudijanto, M.S.E., yang hadir dalam acara, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Pemuda dan digitalisasi adalah kombinasi yang memiliki kekuatan luar biasa untuk membawa perubahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, bumi saat ini menghadapi tiga krisis besar: krisis iklim, pencemaran, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
“Kami mendukung penuh inisiatif yang dilakukan Telkom melalui Bumi Berseru Fest, yang memberikan arah dan pesan yang jelas bagi kita semua,” kata Ary.
Empat Kategori Kompetisi
Bumi Berseru Fest 2025 menghadirkan empat kategori kompetisi yang dapat diikuti masyarakat luas. Pertama, Aksi untuk Bumi, yaitu kompetisi proposal program lingkungan berfokus konservasi ekosistem dan keanekaragaman hayati di darat dan laut.
Kedua, Alam dalam Lensa, lomba fotografi lingkungan di Instagram yang setiap unggahannya setara dengan satu bibit pohon untuk reforestasi hutan Indonesia.
Ketiga, Inovasi Eco Produk, kompetisi bagi UMKM, pelajar, dan masyarakat umum menciptakan produk lokal ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Keempat, Teknologi Hijau dan Inovasi Berkelanjutan, kompetisi proposal kegiatan lingkungan bagi organisasi/komunitas penggiat lingkungan dengan muatan inovasi atau teknologi tepat guna.
Baca Juga:
Periode Submission dan Dukungan Pendanaan
Periode submission Bumi Berseru Fest 2025 resmi dibuka pada 23 Agustus hingga 30 September 2025. Selama lebih dari satu bulan, komunitas, mahasiswa, pelajar, hingga pelaku UMKM dapat berpartisipasi dengan mengirimkan ide, karya, maupun inovasi terbaik di bidang lingkungan.
Seluruh gagasan yang masuk akan dikurasi dan diseleksi untuk menentukan program-program unggulan.
Program terbaik yang terpilih akan memperoleh dukungan pendanaan dengan total jutaan rupiah untuk diimplementasikan secara nyata di masyarakat.
Ini sejalan dengan komitmen Telkom dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan, “Melalui Bumi Berseru Fest 2025, Telkom sebagai perusahaan digital ingin menghadirkan ruang kolaborasi antara stakeholder dan masyarakat luas yang memadukan kepedulian lingkungan dengan kekuatan teknologi dan inovasi digital.”
Ia menambahkan, tema “Tanah, Air, Kita” juga menjadi hadiah Telkom untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, sebagai bentuk cinta bangsa yang diwujudkan dengan langkah nyata melestarikan lingkungan.
Program ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom yang berkelanjutan.
BBF 2025 diharapkan menjadi wadah lahirnya ide-ide segar dan solusi inovatif menjawab tantangan lingkungan di Indonesia.
Melalui keterlibatan berbagai pihak, Telkom ingin memastikan kolaborasi digital dan aksi nyata mampu menciptakan dampak positif bagi keberlanjutan bumi. Informasi lengkap dapat diakses melalui situs resmi www.bumiberserufest.id.
Inisiatif Bumi Berseru Fest sejalan dengan tren global dalam mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan dan kolaborasi multipihak.
Seperti yang terlihat dalam berbagai ajang teknologi, komitmen terhadap keberlanjutan semakin menjadi prioritas, termasuk dalam penguatan ekosistem digital dan peran perusahaan teknologi dalam pembangunan berkelanjutan. (Icha)
