Telko.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan strategi bisnis lima tahun ke depan dengan memfokuskan pada empat portofolio inti dan mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai senjata utama. Langkah ini diambil untuk memperkuat daya saing di era digital.
Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan bahwa perusahaan akan berkonsentrasi pada layanan B2C (konsumer), B2B infrastruktur, B2B ICT, dan bisnis internasional.
“B2B ICT menjadi fokus utama kami untuk melayani pelanggan korporasi dengan solusi yang disesuaikan per sektor,” ujarnya dalam paparan bisnis Telkom, Rabu (13/8).
Telkom menyiapkan empat pilar pendukung B2B ICT: AI, keamanan siber, Internet of Things (IoT), dan komputasi awan. AI dinobatkan sebagai killer solution yang akan menjadi pembeda di pasar.
Dalam dua pekan ke depan, perusahaan akan meluncurkan AI Center of Excellence di Bali dengan merek “AI in the Box”.
Baca Juga:
Ekosistem AI Telkom
Faizal memaparkan, ekosistem AI Telkom mencakup AI Playground untuk eksperimen, AI Connect untuk kolaborasi, serta sembilan AI Hub di kota-kota besar sebagai pusat edukasi.
Solusi berbasis data dan AI telah dikembangkan sejak 2018, termasuk AI Big Box untuk analisis data pemerintah dan media sosial.
“Selama tujuh tahun, solusi AI kami menghasilkan pendapatan kumulatif hampir Rp1 triliun,” tambahnya.
Pilot project terbaru adalah implementasi AI di seluruh ekosistem Danantara Group yang mencakup 12 sektor industri.
Target Pasar Enterprise
Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, menyatakan bahwa pasar digital Indonesia tumbuh pesat.
Saat ini, kontribusi unit enterprise terhadap pendapatan grup masih di bawah 20%, jauh di bawah benchmark global yang mencapai 30%.
“Target kami dalam lima tahun adalah menyamai standar global. Kami memiliki infrastruktur dan akses pelanggan yang kuat,” tegas Veranita. Fokus bisnis enterprise akan mengarah pada smart connectivity, IoT, keamanan siber, dan AI sebagai pondasi layanan digital.
Telkom juga terus memperkuat kolaborasi strategis, termasuk dengan Google Cloud dan ZTE untuk pengembangan 5G. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi pemain utama di era transformasi digital. (Icha)