Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Telkom Regional II resmi menjalin kerja sama dengan lima sekolah menengah atas dan kejuruan di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
Kolaborasi ini bertujuan mempercepat digitalisasi pendidikan melalui penguatan infrastruktur teknologi, pengadaan perangkat pembelajaran digital, serta integrasi sistem berbasis Internet of Things (IoT) dan jaringan fiber optik.
Kerja sama ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Digital Learning (IDL) 2025. Empat SMK dan satu SMA terpilih akan mendapatkan pendampingan dari Telkom dalam proses transformasi digital, mulai dari penyediaan infrastruktur hingga peningkatan literasi teknologi di lingkungan sekolah.
General Manager Telkom Priangan Timur, Nugroho Setio Budi, menyatakan bahwa inisiatif ini menjadi langkah konkret untuk membentuk ekosistem pembelajaran berbasis teknologi.
“Kerja sama ini menjadi katalis penting dalam menciptakan talenta digital unggulan. Kami percaya kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri akan membawa dampak signifikan bagi generasi muda,” ujar Nugroho dalam keterangan resmi, Selasa (30/7/2025).
Baca Juga:

Implementasi program ini akan didukung oleh para Account Manager Telkom yang bertugas di masing-masing sekolah. Diharapkan, langkah ini dapat menciptakan proses belajar-mengajar yang lebih adaptif, modern, dan inklusif.
Selain itu, integrasi IoT dan jaringan fiber optik diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional sekolah serta membuka peluang baru dalam pengembangan kurikulum berbasis teknologi.
Inisiatif serupa juga telah dilakukan Telkom di berbagai daerah, seperti program DIGI X di Tasikmalaya dan kolaborasi dengan SMK Bakti Idhata untuk memperkuat pendidikan vokasi.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital di sektor pendidikan.

Dengan dukungan penuh dari Telkom, kelima sekolah di Ciayumajakuning diharapkan dapat menjadi percontohan digitalisasi pendidikan di wilayah Jawa Barat.
Program ini tidak hanya fokus pada penyediaan infrastruktur, tetapi juga mencakup pelatihan bagi tenaga pendidik dan siswa dalam memanfaatkan teknologi secara optimal. (Icha)