Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR).
Kerja sama ini ditujukan untuk mempercepat pengembangan riset, inovasi, dan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) berlangsung di Hotel Bumi Surabaya City Resort, Jumat (5/12), dalam acara Employer Meeting: Enhancing FTMM–Industry Synergy in the Era of Digital Innovation.
Kolaborasi ini menandai langkah konkret dalam memperkuat sinergi hulu-hilir antara dunia akademik dan industri.
UNAIR membawa kekuatan eksplorasi riset dan fasilitas laboratorium, sementara Telkom melalui AI Center of Excellence (AI CoE) menyumbang kapabilitas hilirisasi teknologi, validasi use case, serta implementasi AI dalam skala nasional.
Perpaduan ini diharapkan melahirkan inovasi AI yang relevan, teruji, dan siap diterapkan di berbagai sektor.
Executive General Manager Digital Product Telkom Indonesia, Komang Budi Aryasa, yang hadir mewakili perusahaan, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membangun ekosistem AI nasional.
“UNAIR memiliki kekuatan riset yang kuat, sementara Telkom bergerak di implementasi. Dengan menyatukan keduanya, kita dapat mempercepat proses dari penelitian menjadi solusi nyata,” ujar Komang dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini bukan sekadar pertukaran pengetahuan, melainkan upaya bersama menciptakan inovasi AI yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat dan industri.
Penandatanganan PKS dilakukan dalam rangkaian acara resmi fakultas dan disaksikan oleh pimpinan UNAIR serta para mitra industri. Dari pihak UNAIR, penandatanganan diwakili oleh jajaran pimpinan FTMM yang dipimpin oleh Dekannya, Prof. Dr. Ir. Retna Apsari, M.Si., IPM.
Fokus pada Riset Terapan dan Validasi Teknologi
Melalui perjanjian ini, Telkom dan UNAIR akan berfokus pada sejumlah area kolaborasi utama. Fokus tersebut mencakup pengembangan riset AI terapan, validasi teknologi, pengujian model AI, serta eksplorasi inovasi di bidang-bidang strategis seperti kesehatan, industri, tata kelola publik, dan rekayasa teknologi. Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan temuan riset tidak berhenti di laboratorium.
“Kerja sama dengan Telkom memberikan jalan agar hasil riset kami tidak berhenti di laboratorium. Dengan adanya kolaborasi ini, inovasi yang kami kembangkan dapat diuji, diperluas, dan diterapkan secara nyata di sektor industri dan layanan publik,” jelas Prof. Retna Apsari.
Pernyataan ini menegaskan komitmen UNAIR untuk mendorong dampak nyata dari setiap penelitian yang dilakukan.
Riset dari UNAIR juga akan mendapat peluang untuk terintegrasi dengan berbagai program unggulan AI CoE Telkom.
Program-program tersebut termasuk AI Playground untuk eksplorasi teknologi, AI Hub untuk orkestrasi use case, dan AI Connect yang berfungsi sebagai forum pertukaran praktik terbaik bersama mitra industri lainnya. Integrasi ini menciptakan pipeline inovasi yang lebih efisien dari konsep hingga implementasi.
Baca Juga:
Memperkuat Posisi Indonesia di Peta Digital Global
Kerja sama antara Telkom dan UNAIR ini diharapkan tidak hanya menghasilkan solusi teknologi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan pengembangan teknologi digital global.
Dengan menggabungkan kekuatan riset akademik mutakhir dan kapabilitas implementasi teknologi berskala besar, kedua institusi bertekad mendorong terciptanya solusi AI yang adaptif, aman, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan nasional.
Komitmen Telkom dalam membangun infrastruktur dan ekosistem digital yang tangguh terus diwujudkan melalui berbagai inisiatif strategis.
Sebelumnya, Telkom Akses telah bergerak cepat memulihkan jaringan pascabencana di Sumatera, menunjukkan respons dan kapasitas operasional yang kuat. Upaya pemulihan serupa juga tercapai dimana TelkomGroup berhasil memulihkan layanan di atas 80% pasca bencana, mengedepankan keandalan layanan.
Di sisi lain, ekspansi dan inovasi layanan juga terus dilakukan, seperti yang terlihat dari perayaan 13 tahun Telkomcel di Timor Leste dengan menyelenggarakan Festival Telkomcel Connect di Dili.
Inisiatif-inisiatif tersebut mencerminkan visi Telkom yang tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga pada penguatan komunitas dan kapabilitas digital di berbagai wilayah.
Kolaborasi dengan UNAIR menjadi bagian penting dari rangkaian upaya tersebut, khususnya dalam mengakselerasi penguasaan teknologi masa depan seperti AI.
Langkah ini sejalan dengan tren global dimana kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi kunci utama dalam mendorong inovasi yang disruptif dan berdampak luas.
Dampak dari kerja sama ini diharapkan dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat dan berbagai sektor industri dalam beberapa tahun ke depan, mempercepat transformasi digital Indonesia. (Icha)


