Telko.id – PT Telkom Akses (Telkom Akses) mengerahkan 320 personel untuk mempercepat pemulihan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera.
Gangguan terjadi pada akhir November 2025, memengaruhi layanan di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Direktur Operation Telkom Akses Ambari menyatakan bencana ini memberikan dampak masif terhadap perangkat jaringan dan pasokan listrik pendukung.
“Dampak utamanya bukan hanya perangkat yang terendam, tetapi juga pemadaman listrik yang menyebabkan perangkat aktif kami tidak bisa beroperasi. Beberapa jalur kabel backbone, feeder hingga distribusi juga terputus akibat arus banjir atau tertimpa longsor,” jelas Ambari pada Kamis (4/12/2025).
Berdasarkan pantauan tim, kerusakan terbanyak terjadi pada perangkat Mini OLT, Node-B, dan ONT pelanggan. Sebanyak 62.547 perangkat ONT pelanggan sempat offline sejak 25 November 2025.
Wilayah Aceh yang terdampak pemadaman listrik luas menjadi penyumbang terbesar, dengan 2.073 perangkat telah berhasil dikembalikan online. Inventarisasi kerusakan fisik secara menyeluruh masih terus dilakukan di lapangan.
Gangguan paling signifikan terpantau di wilayah Kualasimpang, Langsa, Takengon, dan Sibolga. Lokasi-lokasi ini menjadi prioritas penanganan mengingat skala dampak yang besar dan akses yang terbatas.
Upaya pemulihan jaringan dilakukan secara paralel oleh tim Maintenance & Assurance yang didukung tim logistik dan HCM.
Strategi penanganan saat ini berfokus pada inventarisasi detail kerusakan, perbaikan sementara (temporary fix) pada titik yang aman, serta pengoperasian kembali perangkat kritis menggunakan genset portable di wilayah yang pasokan listriknya belum pulih.

Baca Juga:
Untuk mendukung akselerasi, Telkom Akses mengerahkan total 320 personel yang berasal dari wilayah terdampak. Sebaran personel terdiri dari 58 orang dari Aceh, 129 dari Medan, 69 dari Sumatera Barat, dan 64 dari Sumatera Utara. Mereka merupakan gabungan teknisi lapangan, pengawas, dan tim logistik.
Tidak hanya dari wilayah terdampak, perusahaan juga mendatangkan 34 personel tambahan dari wilayah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan, hingga Sumatera Selatan. Penguatan tim ini bertujuan mempercepat proses normalisasi layanan.
“Dalam situasi bencana, konektivitas adalah kebutuhan vital bagi masyarakat dan pemerintah. Karena itu seluruh tim kami bekerja maksimal, memastikan layanan bisa kembali normal secepat mungkin,” tegas Ambari menutup pernyataannya.
Komitmen pemulihan jaringan pascabencana juga ditunjukkan oleh entitas lain dalam grup. Sebelumnya, Telkomsel berhasil memulihkan 79,7% layanan pasca banjir Sumatera dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
Upaya serupa dilakukan oleh operator lain, seperti Indosat yang mempercepat pemulihan jaringan dan menyalurkan bantuan di wilayah terdampak banjir Sumatera.
Telkom Akses menegaskan komitmennya untuk memulihkan seluruh jaringan yang terdampak secara bertahap hingga layanan normal kembali dirasakan masyarakat.
Langkah ini merupakan bentuk kontribusi dan inisiatif nyata dalam memberikan pelayanan terbaik. Upaya menjaga konektivitas di daerah bencana juga didukung dengan langkah strategis seperti penambahan backup satelit di wilayah bencana Sumatra oleh TelkomGroup untuk memastikan redundansi dan ketahanan jaringan.
Pemulihan infrastruktur telekomunikasi pascabencana menjadi kunci dalam mendukung aktivitas komunikasi, koordinasi tanggap darurat, dan pemulihan sosial-ekonomi masyarakat di wilayah terdampak. (Icha)


