Telko.id – PT Telkom Akses (Telkom Akses) berhasil meraih dua sertifikasi internasional sekaligus, yakni ISO 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
Pencapaian ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menerapkan tata kelola berstandar global.
Sertifikasi tersebut diberikan oleh British Standards Institution (BSI) Indonesia setelah melalui proses audit dan verifikasi independen terhadap sistem manajemen di lingkungan Telkom Akses.
Prosesi penyerahan sertifikat dilaksanakan di Kantor Pusat BSI Indonesia, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/11) dan diterima langsung oleh SGM Quality Management & HSE Telkom Akses Bambang Sunaryadi.
Bambang Sunaryadi menegaskan bahwa sertifikasi ini bukan sekadar pengakuan formal. “Sertifikasi ISO 27001:2022 dan ISO 37001:2016 bukan sekadar pengakuan, tetapi cerminan budaya kerja Telkom Akses yang telah menjalankan & menjunjung tinggi keamanan, integritas, dan transparansi,” ujarnya usai menerima sertifikasi internasional tersebut.
Dengan konsistensi menjalankan standarisasi internasional ini, Telkom Akses ingin terus memastikan seluruh insan perusahaan berperan aktif menjaga kepercayaan pelanggan dan mitra.
Pencapaian ini sejalan dengan nilai-nilai tata kelola yang baik (Good Corporate Governance/GCG) yang diterapkan di seluruh lini operasional perusahaan.
Baca Juga:
Melalui sertifikasi ganda ini, Telkom Akses semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan penyedia infrastruktur digital yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki tata kelola dan sistem keamanan yang terpercaya.
Pencapaian ini menegaskan keseriusan Telkom Akses dalam membangun ekosistem bisnis yang transparan, aman, dan berintegritas tinggi.
Dalam industri yang semakin kompetitif, komitmen terhadap keamanan data dan praktik bisnis yang bersih menjadi faktor pembeda yang krusial. Sertifikasi ISO 27001:2022 memastikan bahwa Telkom Akses memiliki kerangka kerja yang komprehensif untuk melindungi informasi sensitif dari ancaman siber dan akses tidak sah.
Sementara itu, sertifikasi ISO 37001:2016 menunjukkan dedikasi perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi praktik penyuapan. Standar ini membantu organisasi menerapkan kebijakan, prosedur, dan kontrol yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang bebas dari korupsi.
Perusahaan teknologi lain di Indonesia juga telah menunjukkan komitmen serupa dalam meningkatkan standar keamanan dan tata kelola. Seperti halnya Data Center XL yang telah meraih sertifikasi internasional, serta Data Center Lintasarta yang memperoleh sertifikasi Tier 3 kategori TCCF.
Pentingnya sertifikasi keamanan data juga tercermin dari langkah perusahaan lain seperti Indonesian Cloud yang telah memiliki sertifikasi PCI DSS untuk melindungi data transaksi keuangan pelanggan. Hal ini menunjukkan tren positif dalam industri teknologi Indonesia yang semakin memperhatikan aspek keamanan dan kepatuhan.
Keberhasilan Telkom Akses dalam meraih kedua sertifikasi internasional ini tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif, tetapi juga memperkuat kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan.
Dengan infrastruktur digital yang menjadi tulang punggung transformasi digital Indonesia, komitmen terhadap keamanan dan integritas menjadi hal yang mutlak diperlukan.
Pencapaian ini sekaligus menempatkan Telkom Akses pada posisi yang strategis dalam mendukung percepatan digitalisasi nasional. Perusahaan dapat memanfaatkan sertifikasi ini sebagai fondasi untuk mengembangkan layanan yang lebih aman, andal, dan sesuai dengan standar internasional.
Dengan semakin ketatnya regulasi perlindungan data dan tuntutan transparansi bisnis, langkah Telkom Akses ini menjadi contoh baik bagi perusahaan lain di industri teknologi.
Implementasi sistem manajemen yang terstandardisasi tidak hanya memenuhi persyaratan regulasi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan mitra bisnis. (Icha)


