spot_img
Latest Phone

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

ARTIKEL TERKAIT

Telin, SDEC, dan ITCO Kolaborasi Garap Kabel Laut ICE II

Telko.id – PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, menandatangani nota kesepahaman dengan Sarawak Digital Economy Corporation Berhad (SDEC) dan ITCO Niaga Sdn Bhd (ITCO) untuk merencanakan dan mengembangkan sistem kabel laut Indonesia Cable Express II (ICE II).

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini dilakukan pada pembukaan International Digital Economy Conference Sarawak (IDECS) 2025, Rabu (22/10) di Borneo Convention Centre Kuching (BCCK).

Kerja sama ini diresmikan dengan disaksikan langsung oleh Premier Sarawak Yang Terhormat Datuk Patinggi Tan Sri (Dr) Abang Haji Abdul Rahman Zohari Bin Tun Datuk Abang Haji Openg.

Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba, Chief Executive Officer SDEC Dato Ir. Ts. Sudarnoto Osman, dan Managing Director ITCO Anita Aqeela Hiong.

Sistem kabel laut ICE II merupakan jaringan serat optik berkapasitas tinggi terintegrasi yang akan menghubungkan Singapura hingga Manado.

Infrastruktur ini juga menyediakan jalur konektivitas lanjutan menuju Asia Utara dan Amerika Serikat.

Rencananya, sistem ini akan memiliki titik cabang utama yang menghubungkan lokasi strategis seperti Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, serta wilayah Kalimantan melalui Balikpapan, Kuching (Sarawak), dan Tawau (Sabah).

Proyek ini dirancang untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat terhadap kapasitas transmisi berkecepatan tinggi antar pusat data regional.

ICE II akan menghubungkan pusat data di Sarawak dengan Singapura, sekaligus menawarkan rute baru Indonesia Timur melalui Manado sebagai alternatif dari jalur padat di Laut Cina Selatan.

Chief Executive Officer Telin Budi Satria Dharma Purba menyatakan, “Kerjasama ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami menuju lintas daerah yang lebih terhubung dan terdigitalisasi. Dengan menghubungkan berbagai lokasi strategis di Indonesia dan memperluas jangkauan internasional ke Singapura dan Malaysia, sistem ICE II menyatukan kekuatan SDEC, ITCO, dan Telin.”

Dia menambahkan, “Bersama, kami berkomitmen untuk menghadirkan konektivitas yang andal dan tanpa hambatan, mendorong pertumbuhan berbasis data, memperkuat kolaborasi regional, serta mempercepat transformasi digital yang akan membentuk masa depan Asia Tenggara.”

Chief Executive Officer SDEC Dato Ir. Ts. Sudarnoto Osman menegaskan, “Project ini merupakan bagian dari upaya kolaborasi untuk memperkuat konektivitas internasional Sarawak yang akan mendorong investasi di bidang AI dan Green Data Centre, serta menjadi penggerak adopsi ekonomi digital bagi masyarakat Sarawak.”

Sistem ICE II diharapkan tidak hanya menghadirkan konektivitas yang lebih cepat dan andal bagi konsumen serta bisnis, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan inovasi, layanan digital, dan kemajuan teknologi di wilayah Sarawak dan sekitarnya.

Infrastruktur ini akan mendukung kebutuhan yang terus berkembang terhadap teknologi seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), platform cloud, inisiatif kota pintar, serta berbagai teknologi digital baru lainnya.

Kolaborasi antara Telin, SDEC dan ITCO Niaga ini memperkuat posisi Asia Tenggara dalam ekonomi digital global. Dengan peningkatan infrastruktur kabel laut yang menghubungkan kota-kota utama di Indonesia dan Malaysia Timur, ICE II akan menjadi tulang punggung pengembangan digital regional.

Proyek ini juga menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur kabel laut, mengikuti langkah sebelumnya seperti yang dilakukan Telkom dalam membangun kabel laut yang menghubungkan Indonesia ke Timur Tengah.

Pengembangan sistem kabel laut ICE II ini sejalan dengan upaya berkelanjutan untuk menjaga ketahanan infrastruktur digital. Seperti diketahui, peristiwa putusnya kabel laut Biak-Jayapura sebelumnya menunjukkan pentingnya memiliki infrastruktur yang andal dan beragam rute.

Kehadiran ICE II diharapkan dapat memperkuat ketahanan infrastruktur digital Asia Tenggara dengan menyediakan alternatif rute dari jalur konvensional.

Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan kabel laut menjadi fokus utama para pelaku industri. Google sebelumnya telah mengumumkan kabel laut dengan kapasitas transfer data mencapai 26 Tbps untuk pelanggan Asia, menunjukkan tingginya permintaan akan konektivitas berkapasitas besar. ICE II hadir untuk menjawab kebutuhan serupa di kawasan Asia Tenggara.

Komitmen terhadap pengembangan infrastruktur kabel laut juga tercermin dari kerja sama antara KKP dan Telkom yang mengimbau pengusaha tangkap ikan untuk memperhatikan keberadaan kabel laut. Langkah ini penting untuk memastikan keberlangsungan operasional infrastruktur kritis tersebut.

Dengan menghadirkan rute baru Indonesia Timur melalui Manado, sistem ICE II tidak hanya memperkuat konektivitas domestik tetapi juga posisi Indonesia dalam peta konektivitas digital global. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan regional. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU