Telko.id – Kinerja positif terus ditorehkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2015 yang berlangsung di Jakarta, Jumat lalu, perseroan memutuskan untuk membagikan 60% dari total laba bersih perseroan, yang berjumlah Rp 15,49 triliun, sebagai dividen.
Adapun rincian dividen tunai sebesar Rp 7,74 triliun (50% dari laba bersih) atau sebesar Rp 78,86 per lembar saham dan dividen spesial Rp 1,55 triliun (10% dari laba bersih) atau sebesar Rp 15,77 per lembar saham. 40% sisa laba bersih atau sebesar Rp 6,2 triliun digunakan sebagai laba ditahan.
Kinerja yang semakin baik ini juga diikuti dengan meningkatnya kontribusi Telkom terhadap negara. Pertumbuhan kontribusi pada negara YoY 2015 untuk Total Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP (BHP Frekuensi, BHP Jastel, Konstribusi USO dan Dividen) sebesar 13,3%. Kontribusi Telkom kepada negara ini selama 10 tahun terakhir secara total mengalami peningkatan dari Rp 13,8 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp 32,0 triliun pada 2015 dengan CAGR sebesar 9,8%.
Dalam keterangan resminya, Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga mengatakan bahwa kinerja Telkom yang baik di tahun 2015 ditandai tak hanya dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 102,47 triliun atau tumbuh 14,2%, tetapi juga kian melonjaknya kontribusi anak perusahaan di luar Telkomsel.
“Berkat kinerja yang sangat baik, pada tahun buku 2015 ini Telkom dapat membagikan dividen senilai Rp 9,29 triliun,” ungkapnya.
Dividen per lembar saham tersebut berdasarkan jumlah saham yang dikeluarkan, yaitu sebabnyak 98,18 miliar lembar sahan dan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 26 Mei 2016 kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 4 Mei 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Pencapaian kinerja Perseroan yang baik ini ditopang dari pertumbuhan Segmen Data, Internet & IT Services (tidak termasuk SMS) sebesar 37,5% yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan Telkom. Segmen ini memberikan kontribusi sekitar 32% terhadap total pendapatan Telkom, naik signifikan dari kontribusi tahun sebelumnya sebesar 26%.
“Ini merupakan bukti bahwa Perseroan telah berada di jalur yang benar untuk menjadi digital company,” tambah Alex.
Perseroan juga mampu mencatat pertumbuhan EBITDA yang cukup tinggi sebesar 12,6% menjadi Rp 51,42 triliun dengan marjin EBITDA yang masih superior sebesar 50,2%, meskipun terdapat tekanan biaya operasi seiring dengan pembangunan infrastruktur dan ekspansi bisnis baik di segmen seluler maupun jaringan tetap.
Biaya operasi naik 15,8% menjadi Rp 70,01 triliun sepanjang tahun 2015, dengan Laba Bersih Perseroan yang meningkat 7,0% menjadi Rp 15,49 triliun.
Dalam mendukung penguatan infrastruktur, Telkom secara konsisten mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) yang cukup tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan layanan data, baik segmen mobile maupun fixed, yang bertumbuh dengan pesat. Sepanjang tahun 2015, Perseroan membelanjakan Rp 26,4 triliun atau sekitar 26% dari pendapatan untuk membangun infrastruktur dengan fokus mendukung layanan data.
Meskipun Telkomsel merupakan entitas anak yang masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan, EBITDA dan laba bersih Perseroan, namun entitas anak perusahaan lainnya juga memperlihatkan kenaikan kontribusi yang semakin siginifikan. Tahun 2015 kontribusi pendapatan Telkomsel terhadap total pendapatan Perseroan masih dominan yakni sebesar 57%, sedangkan pendapatan anak perusahaan lainnya tahun ini memberikan kontribusi hingga 20% atau tumbuh 3%.