Telko.id – Lima tahun terakhir, Innovillage telah membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia tidak hanya mampu menciptakan solusi inovatif, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan bangsa.
Program yang diinisiasi oleh Telkom ini telah melibatkan lebih dari 8.800 mahasiswa dan 400 perguruan tinggi, menghasilkan 670 proyek berbasis teknologi untuk mengatasi masalah sosial.
Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam transformasi digital. Pemerintah menargetkan sembilan juta talenta digital pada 2030, tetapi kebutuhan ini tidak sekadar tentang keterampilan teknis.
Generasi muda juga dituntut memiliki kepekaan sosial, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Innovillage hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut, menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dan menciptakan solusi yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga : Digiland 2025: Kolaborasi Telkom dan DKI Jakarta untuk Ekonomi Kreatif
Dari Bengkayang hingga Mojokerto, proyek-proyek Innovillage telah menyentuh berbagai aspek kehidupan. Bagaimana program ini tidak hanya mengubah masyarakat, tetapi juga membentuk karakter para inovator muda?
Dari Kampus ke Masyarakat: Inovasi yang Membumi
Innovillage bukan sekadar kompetisi, melainkan gerakan kolaboratif yang menghubungkan mahasiswa dengan kebutuhan riil masyarakat.
Di Bengkayang, Kalimantan Barat, sekelompok mahasiswa menciptakan solusi penerangan berbasis tenaga aliran sungai untuk dusun yang belum terjangkau listrik.
Sementara di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tim lain mengembangkan sistem produktivitas pertanian yang membantu petani meningkatkan hasil panen.

Di Desa Sugiale, Kabupaten Bone, mahasiswa merancang aplikasi manajemen sampah yang mengoptimalkan pengelolaan limbah.
Sedangkan di Desa Japan, Mojokerto, platform monitoring stunting pada balita berhasil dikembangkan untuk membantu tenaga kesehatan.
Setiap proyek ini lahir dari observasi mendalam terhadap masalah lokal, dibungkus dengan pendekatan teknologi yang sederhana namun berdampak besar.
Transformasi Mahasiswa: Dari Peserta Jadi Agen Perubahan
Riva Rizkiana Ramadhani, Ketua Tim Aither dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), mengungkapkan pengalamannya: “Innovillage memberi saya ruang untuk berpikir kritis dan kreatif. Saya bangga menjadi bagian dari program ini karena di sinilah saya menemukan kepercayaan diri untuk berinovasi demi kemajuan bangsa.”
Cerita Riva adalah salah satu dari ribuan kisah transformasi yang terjadi melalui Innovillage. Program ini tidak hanya menghasilkan solusi teknologi, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.
Mereka belajar untuk tidak hanya melihat masalah, tetapi juga berani mengambil tindakan dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan.
Membangun Ekosistem Kolaboratif untuk Masa Depan
Lima tahun perjalanan Innovillage telah menciptakan ekosistem unik yang melibatkan perguruan tinggi, komunitas, dan sektor industri.
Telkom, sebagai inisiator, berkomitmen untuk terus berinvestasi pada generasi muda yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga memiliki empati dan keberanian untuk menciptakan perubahan.
Ke depan, Innovillage diharapkan dapat memperluas dampaknya dengan melibatkan lebih banyak pihak.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu menjadi motor penggerak menuju Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Icha)