spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark Go 2024

Oppo Reno11 Pro (China)

ARTIKEL TERKAIT

Sprint Berencana Sewa Kan Network Untuk Bayar Hutang

Telko.id – Sudah delapan tahun belakangan ini, rapor keuangan Sprint merah. Operator ini masih memiliki hutang sebesar 34 miliar US$. Angka ini dua kali dari nilai pasar. Menurut Masayoshi Son, founder dari Softbank yang juga menguasai Sprint sejak 2013, seperti dilansir dari Bloomberg menyebutkan bahwa akan ada rencana untuk mulai melakukan pembayaran atas hutang. Namun, ini hanya seperti pinjaman lain untuk melakukan pelunasan saja.

Seperti yang dikatakan oleh Tarek Robbiati, Chief Financial Officer Sprint, bahwa proposal untuk pembuatan anak perusahaan yang lain dari Son – Korporasi Jepang yang akan meminjamkan dana pada Sprint. Unit baru itu berencana untuk menerima equipment carrier Wireless dan beberapa spektrum nirkabel sebagi jaminan.

Namun, Sprint menyebutkan tidak akan memberikan kontrol spektrum wireless nya. Di mana nilai dari spektrum itu sendiri diperkirakan mencapai 115 miliar US$, seperti yang diperhitungkan oleh Blommberg Intelligence. Atau sekitar 3 sampai 5 miliar US$ dari pinjaman tersebut.

“Spektrum adalah salah satu aset berharga yang dimiliki oleh Sprint,” ujar Dave Novosel, analis dari Gimme Credit. Lebih lanjut, Dave menyebutkan bahwa Spektrum itu menjadi sebuah kepastian yang dapat diberikan oleh Sprint karena dari sisi cash flow , Sprint tidak bisa memberikan kepastian.

Hutang Sprint sendiri saat ini dua kali dari nilai pasar perusahaan. Dengan menggunakan spektrum sebagai jaminan, menjadikan langkah Sprint ini tidak biasa. Para analisis pun menilai bahwa Sprint sudah kehabisan pilihan dalam jangka pendek di pasar obligasi dengan hasil yang tinggi dan menguntungkan. Hal ini membuatnya mampu membayar hutang di tahun ini sekitar 2.3 miliar US$. Sebagai awal, dari 10 miliar US$ hingga akhir 2020. “Hal ini menjadikan game yang cukup beresiko, tapi disisi lain memiliki keuntungan pasar yang tinggi,” ujar Chris Ucko, analis yang juga peneliti obligasi dari Credit Sights menjelaskan.

Dalm waktu menunggunya, Son telah melakukan peminjaman aset pada Sprint. Misalnya, pada bulan November, Soft Bank memberikan Sprint pinjaman untuk persediaan ponsel senilai 1.2 miliar US$. Ini merupakan peminjaman ponsel yang nantinya akan dikembalikan. Walau demikian, tetap saja, spektrum menjadi aset yang sangat penting dibandingkan ponsel tersebut.

Saat ini, Sprint adalah perusahaan yang memiliki sebagian besar spektrum 2.5 gigaherrtz di Amerika. Itu akan menjadi jaminan untuk tahun-tahun ke depan bahwa infrastruktur dibelakang Sprint ini cukup untuk bisa membuat jaringan nirkabel tercepat di Amerika. Chief Technology Officer Sprint, John Saw menyebutnya sebagai bit Itu spektrum menyebut sebagai “crown jewel.”

Dengan tertunda investasi besarnya di jaringan, Sprint saat ini fokus untuk menghadapi persaingan ‘keras’ nya dengan Verizon danAT&T. dengan cara memberikan tarif data yang lebih rendah pada masa promosi. Hal ini membuat Sprint memperoleh penambahan pelanggan untuk pertama kali nya sejak 2008 lalu. “Untuk mempertahankan pelanggannya, Sprint harus memperbaiki kualitas jaringannya,” ujar Walt Piecyk. analis dari BTIG menjelaskan.

Pada Oktober lalu, perusahaan mengumumkan bahwa melakukan pemotongan biaya sebesar 2.5 miliar US$. Dan hal ini mampu meningkatkan kas dan setara kas sekitar 12 persen menjadi 2.2 miliar US$. Sayang, upaya tersebut ternyata belum bisa memenuhi kebutuhannya. Baru menyelesaikan setengah dari tahun sebelumnya.

Para analis memperkirakan bahwa kerugian bersih dari Sprint ini sebesar 1.5 miliar US$ untuk tahun fiskal 2015 nya yang berakhir pada bulan Maret ini. Hal ini membuat Standard & Poor memangkas satu peringkat rating kredit Sprint menjadi B pada Februari lalu. Pada September lalu, Sprint pun sudah diturunkan rating nya juga oleh Moody Investor Service dengan high Risk B3.

“Saya berpikir bahwa Sprint akan sulit keluar dari kemelut hutangnya ini. Kecuali memang ada yang membantu nya untuk menyelesaikan persoalannya tersebut,” ujar Roger Entner, seorang analis peneliti Recon Analytics. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU