Telko.id – Smartfren cukup bangga dengan jaringan yang dimiliki. Stabil dan mengklaim sebagai yang terluas untuk jaringan 4G LTE nya. Lalu, setelah itu apa? Sekarang saat nya ‘colek’ para milenials untuk menggunakannya pada hal yang positif dan kretatif.
Untuk itu, operator ini pun menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB). Bertajuk #GoUnlimited, Smartfren menggelar raodshow di 7 kota di Indonesia. Kota tersebut mencakup Serang, Blitar, Kediri, Purwokerto, Salatiga, Purwakarta dan Subang. Acara ini, digelar mulai Oktober – Desember 2018.
“Melalui #GoUnlimited, kami mengajak generasi milenial untuk berkontribusi dalam literasi digital. Literasi digital ini memungkinkan generasi milenial mendapatkan edukasi seputar layanan Smartfren,” ujar Dani M Akhyar, Head Of Community Development Smartfren pada acara Smartfren #GoUnlimited di bilangan Menteng, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Uniknya, Smartfren menyambangi kota-kota kecil. Padahal, biasanya, jika ada kegiatan seperti ini, kota besar lah yang jadi sasaran. Smartfren tidak. Kali ini yang disasar adalah kota kecil. Kenapa?
“Karena kami yakin di kota kecil ini ada potensi besar dari sana. Seperti istilah mengatakan small is the next big thing,” ujar Dani menjelaskan.
Jadi, Smartfren akan mengedukasi seputar layanannya, GPMB bersama BEKRAF membantu juga mengedukasi para generasi milenial tentang cara berkreasi di era digital.
Yang menarik pada para milenials ini adalah masih menyampingkan masalah Hak Atas Intelektual. “Haki itu masih diurutan kesekian dari semua planning para milenial saat berkreasi. Padahal, hal ini sangat penting. Bukan hanya ketika hasil karya nya dipakai orang tetapi juga jangan sampai ketika berkreasi, ternyata sudah melanggar dari ha katas intelektual orang lain dan merugikan. Ini ancamannya bisa pidana dan dipenjara 4 tahun,” ujar Emanuel Rhano, Kasubdit Pengawalan Haki BEKRAF di tempat yang sama.
Untuk itu, BEKRAF mencoba selalu hadir untuk mengedukasi para milenials ini. Bahkan, akan siap membantu untuk mendaftarkan Haki para milenials ini atau bisa juga sampai memberikan dukungan pendanaan. Caranya?
“Setelah BEKRAF melakukan edukasi tentang pemodalan di seluruh Indonesia kepada generasi milenial. Kami menjembatani startup untuk bertemu dengan investor. Kami juga membantu pemasaran produk kreatif dari para startup dan UKM yang didominasi anak muda,” ungkap Rhano. (Icha)