Telko.id – Smartfren Business, selama pandemi ini menjadikan masalah pendidikan sebagai salah satu perhatian utamanya. Itu sebabnya, salah satu yang dilakukan adalah menjadi partner resmi aplikasi video conference ini.
Bahkan, selama pandemi ini, Smartfren Business sudah gelar 32 ribu e-learning class, sudah melakukan 46 juta menit pengajaran pada lebih dari 1 juta siswa diseluruh Indonesia dengan menggunakan aplikasi Zoom.
Salah satu yang dilakukan oleh Smartfren Business ini juga adalah menyediakan layanan dan solusi untuk segment korporasi menyelenggarakan webinar (web seminar) gratis untuk mengenalkan solusi digital yang dapat mendukung dan mendorong sektor pendidikan saat ini. Terakhir, baru saja menggelar webinar dengan mengusung topik “Transformasi Pendidikan di Era New Normal: Strategi Pembelajaran Daring selama Pandemi”, webinar ini dilaksanakan pada 16 Juli 2020 melalui ZOOM.
Webinar ini merupkan hasil kerjasama dengan Polycom, Ingram Micro dan Brainly serta menampilkan pembicara Manager Apacus Market Brainly Indonesia Dimas Mukhlis yang membagikan pengetahuan terkait proses belajar mengajar menggunakan media ZOOM dan informasi terkait new normal.
Selain itu hadir juga CEO smartfren Business, Ranga Kalyanasundaram dan VP Regional Sales Smartfren Business, Slamet Suparmaji yang memperkenalkan layanan dan solusi yang tepat untuk sektor pendidikan di era pasca pandemi.
Webinar ini bersifat virtual interaktif yang memberikan kesempatan pada partisipan untuk bertanya terkait pembahasan mengenai transformasi pendidikan di era new normal.
“Kesulitan ataupun permasalahan bukan akhir segalanya, tetapi dengan hal tersebut dapat meraih hasil maksimal dalam meraih kesuksesan,”ujar Business and Product Manager Smartfren Business, Mohammad Arief.
Dalam pemaparannya Arief lebih jauh menjelaskan lebih jauh efektifitas penggunaan layanan Zoom untuk mendukung metode pengajaran secara daring selama masa pandemi Covid-19. Seperti diketahui Smartfren merupakan partner resmi dari Zoom untuk menyediakan layanan Cloud Video Conferencing untuk mendukung kegiatan tatap muka/video conferencing untuk korporasi, UMKM, swasta dan pemerintahan di Indonesia.
Sementara itu Dimas Widiantoro, Senior Operation Manager Apacus Market Brainly mengungkapkan bahwa saat ini ada 55 juta siswa, orang tua dan guru setiap bulannya datang ke platform aplikasi Brainly untuk bertanya dan membantu siswa yang kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.
“Dari riset yang dilakukan Universitas Airlangga Surabaya dengan brainlu menunjukkan bahwa siswa yang aktif cenderung memiliki prestasi yang lebih baik di kelas, siswa menjadi lebih percaya diri dan siswa menjadi lebih aktif dalam bertanya dan membantu sesama,” jelas Dimas.
Dimas juga menunjukkan peningkatan hingga 33% penggunaan aplikasi pendidikan online di Indonesia dari Q1 2019 ke Q1 2020. Selain itu Dimas juga membagikan tips kepada para pengajar agar siswa yang saat ini masih belajar secara daring agar tidak merasa bosan. (Icha)