spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Smartfren Optimistis Pendapatan 2022 Akan Dobel Digit

Telko.id – Smartfren optimis, pendapatan pada thun 2022 akan tumbuh dobel digit. Hal itu disampaikan oleh Direktur Smartfren Telecom Anthony Susilo pada Public Expose FREN yang dilakukan pada Selasa (28/12/2021).

“Perlu saya sampaikan bahwa secara historis untuk pendapatan masih bagus, karena pertumbuhan mampu dobel digit dan akan pertahankan hingga di atas 10 persen tahun depan,” katanya.

Berdasarkan data perseroan, compound annual growth rate (CAGR) antara 2018 hingga 2020 pendapatan FREN naik 31 persen. Adapun secara YoY pada kuartal III/2021 tumbuh 12 persen menjadi Rp7,64 triliun.

Sementara dari sisi bottom line, anak usaha Grup Sinar Mas itu masih membukukan kerugian sebesar Rp442 miliar. Adapun CAGR menunjukkan tren penurunan kerugian sebanyak 35 persen antara 2018 hingga 2020.

Anthony menegaskan dengan pertumbuhan pendapatan tahun depan terdapat kemungkinan kerugian bersih perseroan semakin mengecil. Pasalnya dari sisi laba operasional, FREN telah menunjukkan hasil positif.

“Kalau saya melihat mayoritas pengeluaran berasal dari operasional sebesar 75 persen yang menjadi biaya tetap, sedangkaj sisanya tergantung variabel. Jadi jika revenue semakin bagus maka EBITDA akan semakin membaik,” ungkapnya. Anthony juga berharap tahun depan bottom line akan menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Sementara itu, Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys menambahkan jika pertumbuhan pelanggan dari 27,5 juta menjadi 32,5 juta hingga kuartal III/2021 dapat menopang pertumbuhan pendapatan. Dia berharap antara pendapatan dan Ebitda dapat terus tumbuh stabil.

“Dengan momentum pertumbuhan 2022 akan lebih bagus lewat beberapa strategi. Yaitu, tetap memperkaya pengalaman digital melalui mysf, kami akan kembangkan revenue stream lewat beyond telco dengan cara berkolaborasi partner lokal dan global. Lalu pada saat yang tepat akan gelar 5G,” pungkasnya.

Lalu, apa yang akan dilakukan oleh Smartfren untuk menunjang optimism itu?

Yang pasti, Smartfren akan membangun data center di Indonesia dengan kapasitas hingga 1.000 MegaWatt (MW) hasil kemitraan dengan perusahaan asal Abu Dhabi yakni Group 42 (G42) yang penandatanganan nota kesepahaman kerja samanya berlangsung dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Uni Emirat Arab pada awal November 2021.

Direktur Utama FREN Merza Fachys mengatakan, G42 merupakan pemilik data center terbesar di Uni Emirat Arab yang juga bergerak di bisnis Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing. Dalam kesepakatan ini, Smartfren Telecom juga menggandeng mitra lokal, yakni PT Amara Padma Sehati.

Merza menyampaikan, pembangunan data center tersebut akan dilakukan secara bertahap. Untuk fase pertama, perusahaan berencana membangun data center dengan kapasitas 100 MW-200 MW. 

“Mayoritas data center yang dibangun adalah data center tier III dan akan dikembangkan di sejumlah lokasi seperti Kota Delta Mas dan di dekat ibu kota negara yang baru,” kata Merza.

Menurut Merza, pihaknya tengah menindaklanjuti nota kesepahaman tersebut dengan merancang sebuah perencanaan pembangunan yang komplet dan komprehensif. Perusahaan patungan (joint venture company) antara Smartfren Telecom, G42, dan Amara Padma Sehati ditargetkan terbentuk pada awal 2022.

“Kami harap perencanaan, survei, dan detail lainnya dapat segera selesai. Dengan begitu, kami menargetkan data center pertama bisa dibangun pada 2022,” ucap Merza.

Merza menambahkan, joint venture pembangunan data center ini merupakan kerja sama yang sangat strategis serta bagian dari ekspansi perusahaan. Sebelumnya, Smarftren Telecom juga telah mengambil alih 20,5% saham PT Mora Telematika Indonesia (Moratel) yang kini mengelola enam data center di Indonesia.

Aksi penyertaan modal ini nampaknya merupakan langkah lanjutan dari Smartfren untuk memuluskan niatnya menggelar layanan 5G di Indonesia. Walaupun sempat ditegaskan oleh Merza bahwa untuk deployment 5G, akan dilakukan pada saat yang tepat . Sayang, kapan dan seperti apa tepat nya stragegi untuk 5G Smartfren ini masih belum dijelaskan secara detail.

Walau demikian, aksi membeli Moratel ini menjadi sangat strategis sekali karena perusahaan ini selain data center memiliki 48.515 km jaringan fiber optic dan merupakan salah satu perusahaan fiber optic terbesar di Indonesia. Usaha ini akan memuluskan penggelaran layanan 5G Smarfren di Tanah Air.

Pasalnya, dengan aset yang dimiliki Moratelindo tersebut, dinilai perusahaan ini andal dalam mengatasi tantangan penggelaran layanan 5G di Indonesia, yaitu soal ketersediaan kapasitas jaringan penghubung ke semua pemancar. Di mana hal itu hanya bisa dilakukan menggunakan teknologi fiber optik. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU