Telko.id – Coverage dan kapasitas Smartfren terus ditingkatkan. Langkah ini akan dilanjutkan pada paruh ke dua 2020 ini. Hal ini untuk merespons permintaan internet yang tinggi. Di mana, saat pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia telah mendorong perubahan besar dalam pemanfaatan internet.
Memang pada saat pandemi ini, trafik smartfren meningkat lebih dari 20%. Dan yang menarik, jika sebelum pandemi trafik terjadi diatas jam 9 pagi. Sekarang mulai dari jam 7 sampai malam, trafik terus terjadi.
Lalu, pada paruh kedua 2020 kenaikan trafik 4G Smartfren secara nasional tercatat mencapai 24% dibandingkan dengan paruh pertama 2020. Kenaikan trafik terbesar terjadi di Samarinda mencapai 58%, kemudian Semarang mencapai 38% dan Balikpapan mencapai 36%.
Baca juga : Smartfren Pastikan Kinerja 4G Optimal Menjelang PSBB
Untuk mengantisipasi lonjakan trafik tersebut, coverage dan kapasitas Smartfren terus ditingkatkan. Untuk kapasitas jaringan yang kini sudah meningkat 29% sekaligus perluasan coverage 4G Smartfren yang sudah mencapai 21% secara nasional (Desember 2019 – Juni 2020). Selain itu, operator ini juga melakukan optimasi jaringan secara nasional.
“Kenaikan trafik ini rata-rata terjadi memang karena perubahan perilaku masyarakat yang banyak masuk ke ranah digital, mulai dari kegiatan sekolah hingga bekerja. Namun tidak perlu khawatir terjadi kepadatan karena perubahan ini bisa ditangani dengan baik,” ungkap Munir Syahda Prabowo, VP Technology Relations and Communications Smartfren.
Munir juga menambahkan bahwa “Untuk antisipasi kondisi tersebut, Smartfren pun terus memperluas coverage serta melakukan optimasi jaringan. Sekarang kita sudah mengoptimasi 42% dari keseluruhan network, dan masih terus bertambah. Selain itu kami juga menerapkan berbagai teknologi yang memungkinkan akses internet berkecepatan tinggi,” jelas Munir.
Smartfren juga menerapkan sejumlah teknologi untuk akses internet kecepatan tinggi, antara lain multiple carrier, milimeter wave, small cell, 4×4 MIMO, Beam Forming, Full Duplex, serta 256 QAM. Semuanya berperan dalam memberikan koneksi internet terbaik yang membuat pelanggan mendapat akses berkecepatan tinggi, stabil, serta mencapai 4G+ pada gadgetyang mendukung.
Smartfren sudah mengantisipasi lonjakan lalu lintas seluler sejak Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) April lalu, bahwa trafik internet bergeser dari wilayah perkantoran ke perumahan karena anjuran bekerja dan belajar dari rumah.
Pada Maret hingga Mei, mereka mencatat kenaikan trafik data sebesar 10 persen di seluruh wilayah tempat mereka beroperasi. Ketika PSBB kedua berlaku di Jakarta pada September lalu, Smartfren mengoptimasi jaringan dengan penyesuaian kapasitas di area yang sedikit lalu lintas (low traffic) dan mengatur rute ke area yang permintaan kapasitas tinggi.
Sedangkan untuk coverage nya Smartfren sendiri terhadap populasi daerah yang sudah dilayani nya sudah mencapai 98% di pulau Jawa. Lalu di Sumatera sudah mencapai 75% sudah mengcoverage populasi. Lalu, 70-80% di Kalimantan, Sulawesi, Bali Lombok. (Icha)