spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Seru Mana, Mike Tyson vs Evander Holyfield atau Indosat vs Telkomsel?

Telko.id – Perseteruan antara operator seluler Indosat Ooredoo dan Telkomsel terus berlanjut. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pekan lalu, tepatnya Selasa (21/6), CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli bahkan secara terang-terangan mengajak keempat operator lain untuk ‘mengkudeta’ Telkomsel.

Sontak, ajakan ini mendapat kritikan dari mereka yang bergelut di industri.

Mantan anggota komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang saat ini menjabat Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala menyebut cara Alex Rusli untuk mengajak operator lain memerangi Telkomsel tidak tepat karena malah akan merusak tatanan industri yang sudah mulai baik.

“Sangat tidak educated untuk menyelesaikan kondisi saat ini,” katanya seperti dikutip dari detikINET.

Sementara itu, dalam sebuah postingan di media sosial, alih-alih mengkritisi, mantan Direksi Telkomsel, Indosat dan Telkom Garuda Sugardo justru menilai cara Indosat ini sebagai langkah yang cukup cerdas, khususnya menyangkut promosi. Mengingatkan pada apa yang dilakukan promotor pertandingan tinju antara Mike Tyson dan Evander Holyfield 19 tahun silam.

“Ini siasat promosi yang cerdas sekali ketimbang harus pasang iklan di koran, billboard, atau televisi. Masalah hasilnya efektif atau kontra produktif, itu urusan belakang,” tulisnya dalam postingan tersebut.

Sebaliknya, PPTSI (Perkumpulan Profesi Telekomunikasi Seluler Indonesia) mencoba lebih bersikap netral. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan perkumpulan hari ini, PPTSI mengimbau kepada seluruh korporasi yang bergerak di bidang telekomunikasi (tidak hanya operator seluler) baik pemegang saham mayoritas, entitas luar negeri atau dalam negeri untuk berbisnis dengan mentaati seluruh aturan perundang- undangan yang berlaku, menjunjung tinggi etika bisnis yang sehat serta menghormati kearifan lokal Indonesia.

Selain itu, kepada mereka yang bergelut di industri ini PPTSI juga meminta dapat menahan diri dan tidak terpancing melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan keperntingan pribadi, perusahaan maupun kepentingan umum.

“Kami mengimbau pemerintah melalui Kementerian Kominfo, BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) sebagai regulator telekomunikasi Indonesia dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) untuk mencarikan jalan keluar terhadap polemik yang berkembang, dengan menegakkan peraturan secara adil demi persaingan bisnis yang sehat, agar tercapai fundamen/dasar ekonomi nasional yang kuat dalam menghadapi persaingan ekonomi regional maupun global,” bunyi pernyataan yang diterima tim Telko.id tersebut, (Senin (27/6).

Saat ini, kisruh Indosat vs Telkomsel telah sampai ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). BRTI menyebut, sanksi administratif akan dikenakan pada oerator yang melanggar, jika memang ada pelanggaran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU