Telko.id – Sampoerna Telekomunikasi Indonesia atau STI memang hampir tidak pernah terdengar di masyarakat. Maklum saja, STI ini mendapat frekuensi yang cukup sulit yakni di 450Mhz. Itu sebabnya, tidak bisa terlalu gencar berpromosi. Saat ini layanan Net1 Indonesia yang berjalan di jaringan 4G LTE 450Mhz telah beroperasi di Aceh, Banten, Bali, NTB, Sulawesi Barat, dan Maluku.
Namun, ternyata operator ini tidak diam. Baru saja, STI menjalin kerjasama strategis dengan Industri Telekomunikasi Indonesia atau Inti untuk mengembangkan teknologi komunikasi dan Internet of Things.
Inti sendiri dianggap oleh STI sebagi salah satu mitra yang dipercaya untuk memproduksi perangkat telekomunikasi yang dapat mengakomodir frekuensi 450 MHz. Dengan demikian, diharapkan dapat memperepat penyediaan dan pemasaran perangkat serta layanan jaringan 4G LTE Net1 di Indonesia. Perangkat yang dimaksud adalah perangkat yang sudah dipasarkan maupun yang akan datang.
Seperti diketahui, STI dengan nama merek dagang Net1 Indonesia yang mengusung teknologi 4G LTE ini menggunakan frekuensi 450MHz, memiliki jangkauan sinyal lebih luas dibanding frekuensi seluler di atasnya. Agar layanan Net1 Indonesia dapat berjalan lebih maksimal, STI berupaya menjajaki kerja sama dengan sejumlah pihak yang telah memiliki pengalaman dalam bidang telekomunikasi.
Pertimbangan lainnya adalah kemampuan PT INTI untuk memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menkominfo, sampai dengan Januari 2017, TKDN yang harus dipenuhi oleh para Vendor Pembuat Alat dan Perangkat Telekomunikasi adalah 20% bagi Subscriber Station (SS) dan 30% bagi Base Station (BS).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak akan diwakili secara sah oleh Larry Ridwan selaku CEO STI dan Darman Mappangara selaku CEO Inti.
“Kami meyakini MoU ini akan membawa business opportunity yang semakin menjanjikan bagi Net1 Indonesia dan Into,” tutur Larry Ridwan, selaku Chief Executive Officer STI.
Lebih lanjut Larry menambahkan “Kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dari dua perusahaan teknologi telekomunikasi Indonesia untuk tumbuh bersama dalam memajukan memberikan akses internet yang luas, mudah, dan terjangkau bagi masyarakat.”
Dukungan dari Inti ini akan memperlancar distribusi Net1 Indonesia terutama dalam hal penyediaan perangkat 4G LTE dan peranti pendukungnya kepada pelanggan STI, khususnya kategori pelanggan Business to Business (B2B). Dalam kerja samanya, STI dan Inti akan memasarkan produk dan koneksi internet menjadi sebuah solusi telekomunikasi secara bersama-sama.
Menurut Larry, konektivitas internet berupa jaringan kabel atau nirkabel merupakan salah satu komponen penting selain sensor and actuator dan people and process, untuk mendorong berkembangnya era Internet of Things (IoT). Konektivitas berupa jaringan 4G LTE dari Net1 dan perangkat dari Inti ini diharapkan akan memberikan dampak positif guna memperlancar serta mendorong pertumbuhan bisnis-bisnis berbasis IoT di lingkungan perkotaan maupun perdesaan.
“Kami merasa bangga dipercaya oleh Sampoerna Telekomunikasi Indonesia untuk memproduksi perangkat 4G LTE yang mendukung frekuensi 450Mhz untuk layanan Net1, kerja sama ini merupakan sebuah langkah besar untuk mendorong perkembangan ekosistem IoT di Indonesia sehingga bisa memajukan industri dalam negeri secara keseluruhan.” ujar Darman Mappangara, CEO Inti.
Lebih lanjut Darman Mappangara berharap nota kesepahaman yang dilakukan antara kedua perusahaan tidak berhenti sebatas penyediaan perangkat 4G LTE. Kerja sama ini juga membuka peluang untuk membangun roadmap business model, mengembangkan inovasi serta berkolaborasi untuk kerja sama strategis lainnya di masa mendatang.
Sebagai satu-satunya pemain telpon nirkabel yang bergerak di jaringan 450 Mhz, STI akan terus berupaya untuk memberikan solusi alternatif berinternet dengan harga terjangkau. STI meyakini jaringan 4G LTE 450MHz cocok untuk digunakan di negara kepulauan seperti Indonesia. Jaringan Net1 Indonesia diharapkan bisa menyediakan jangkauan yang luas bagi 260 juta penduduk Indonesia di lebih dari 14.000 pulau.
Sebagai tambahan informasi, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia merupakan penyedia jasa telekomunikasi selular mobilitas penuh di Indonesia. Sejak Desember 2015, STI bekerja sama dengan AINMT International Holdings BV, perusahaan telekomunikasi internasional yang berbasis di Skandinavia, untuk memperluas dan meningkatkan jaringan nirkabel.
Pada bulan September 2016, STI berhasil mengantongi izin untuk menggelar jaringan 4G LTE di frekuensi 450Mhz secara nasional. Komitmen STI untuk mewujudkan pemerataan akses internet berkualitas sampai ke pelosok melalui layanan Net1 Indonesia telah resmi dan telah menjalani proses Uji Laik Operasi
Jangkauan sinyal 4G LTE 450Mhz Net1 Indonesia dapat mencapai lebih dari 100 km. Dengan karakteristik ini, STI akan lebih fokus membawa layanan 4G LTE ke daerah perdesaan dan sub urban.
Itu sebabnya, frekuensi 450MHz dinilai sangat cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki populasi penduduk tersebar secara geografis. Di masa depan, STI optimis memiliki kemampuan untuk menyediakan akses jaringan LTE-450 untuk 260 juta penduduk Indonesia yang tersebar di lebih dari 14.000 pulau. Setidaknya, pada akhir 2018 mendatang, STI sudah menyebarkan jaringan 4G LTE di seluruh Indonesia. (Icha)