Telko.id, Jakarta – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo menjelaskan kepada wakil rakyat terkait pembangunan Palapa Ring Paket Timur. Hal ini mereka paparkan dalam Rapat Kerja antara Komisi I DPR RI dengan Kementerian Kominfo, di Gedung Wisma Nusantara IIMPR/DPR RI, Jakarta, Senin (13/05/2019).
Dilansir Telko.id dari laman resmi Kominfo pada Selasa (14/05/2019), Dirut Bakti Kominfo, Anang Latief menjelaskan bahwa selama ini pihaknya menghadapi berbagai tantangan seperti faktor alam, lokasi geografis, hingga ancaman gangguan keamanan serta kriminalitas.
Menurut Anang, hambatan ini terjadi terutama di Palapa Ring Paket Timur yang menjangkau 4 provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua.
“Permasalahan perolehan lahan adat di Papua ini juga menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan Palapa Ring, belum lagi ditambah keadaan Papua yang baru-baru ini terkena bencana banjir bandang. (Namun), Agustus semua sudah beroperasi sesuai yang disebutkan,” ujar Anang.
{Baca juga: Ini Tarif Sewa Jaringan Palapa Ring Tengah}
Selain kondisi geografis, ancaman serangan dari kelompok bersenjata pun menjadi penghambat lainnya dalam pembangunan Palapa Ring Paket Timur.
“Terdapat 28 lokasi yang tidak memiliki akses kecuali menggunakan helikopter. Selain itu, serangan dari kelompok di wilayah Papua pun menghambat pembangunan,” ungkap Anang lagi.
Melalui tayangan video dokumentasi terkait Palapa Ring Timur pada tanggal 21 Maret lalu, Anang menyampaikan bahwa terdapat serangan tembakan dan pembakaran oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Ruas Tigi sampai Timika, Papua.
Anang menambahkan, pasca kerusuhan yang terjadi pada 21 April lalu terdapat tumpukan-tumpukan kabel yang dibakar, sehingga mengharuskan pihaknya berkoordinasi dan melakukan kerjasama dengan aparat TNI untuk pengamanan di semua lokasi di Papua.
{Baca juga: Menebar Internet ke Pelosok Negeri Lewat Palapa Ring}
“Selain gangguan dari KKB, ada juga permasalahan karena faktor ketinggian sampai lebih dari 4000 meter dan ada penolakan dari masyarakat. Ada isu listrik diterima membantu kehidupan. Kalau telekomunikasi hati-hati dimata-matai pemerintah,” paparnya.
Anang mengatakan, saat ini pembangunan Palapa Ring Paket Timur mencapai 96,5% sedangkan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah sudah selesai 100%.
Anang optimis jika semua paket tersebut dapat beroperasi di bulan Agustus atau sebelum Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan RI mendatang. “Sesuai disebutkan Pak Menteri (Kominfo) di Agustus itu Insyaallah udah beroperasi semua,” tutupnya. [NM/IF]