Telko.id – Standarisasi 5G masih masih belum jelas benar, tapi ham;pir semua operator di dunia mulai mempelajari dan sudah menggandeng vendor jaringan untuk melakukan ujicoba. Namun, banyak negara sudah sangat yakin bahwa 2018, teknologi 5G ini sudah dapat digelar dan 2020 akan mulai dikomersialkan. Hal ini juga sudah diumumkan oleh Ooredoo.
Begitu jaringan 5G sudah bekerja di Qatar maka kecepatan internet akan melonjak antara 1GB hingga 10 GB per detik. “Kami sudah bekerja untuk tahap pertama adalah R&D Center dan juga laboratorium penelitian dengan Huawei yang tentu nya akan membuka peluang bagi para profesional,” ujar Waleed Al Sayed, CEO, Ooredoo Qatar menjelaskan. Ditambahkan juga bahwa Ooredoo siap melaksanakan 5G di Qatar secepatnya setelah standarisasi ada dan akan tersedia secara komersial”, seperti yang dilansir dari The Penninsula Qatar.
“Ketika jaringan siap dan akan membutuhkan waktu 1 tahun lagi untuk bisa operasional serta proses menempatkan peralatan dan dukungan yang diperlukan. Jadi tantangannya adalah seberapa cepat standarisasi ditetapkan agar dapat meluncurkan 5G,” ujar Al Sayed menambahkan, saat berbicara kepada wartawan di sela-sela Ooredoo Group RUPS beberapa waktu lalu.
Pada awal berlangsungnya RUPS, Sheikh Abdulla bin Mohammed bin Saud Al Thani, Board of Directors Ooredoo mengumumkan bahwa Grup telah menarik investasi di bisnis nirkabel di Pakistan, Yordania dan Filipina karena tidak tumbuh dengan baik. Al Sayed juga mengatakan bahwa Grup saat ini fokus untuk ekspansi bisnis ICT dan investasi sangat agresif untuk membangun kemampuan dan memusatkan tujuan untuk data dan berupaya untuk menjadi yang terbesar dan pemain paling penting di sektor ICT.
Saat ini, Group sudah beroperasi di 11 negara termasuk juga Qatar yang fokus di Afrika Utara dan Asia dan tidak lama lagi akan meluncurkan 4G di Tunisia dan Algeria. Ooredoo Group merencanakan untuk investasi antara 11 hingga 20% dari revenue yang diperolehnya untuk meningkatan infrastruktur tergantung pada topografi dan ukuran geografis negara yang akan dibangun. Pemegang saham menyetujui semua agenda rapat, termasuk rekomendasi dari Direksi untuk membagikan dividen tunai sebesar 30 persen dari nilai nominal saham (QR3 per saham). Chairman Ooredoo menguraikan juga bahwa prestasi perusahaan di 2015 sangat signifikan, termasuk keberhasilannya dalam membangun kepemimpinan data di pasarnya. Pendapatan Data Group saat ini mencapai 37% dari pendapatan kelompok dibandingkan dengan 25% pada tahun 2014. Pendapatan data mencapai QR12bn pada tahun 2015.
Pada RUPS tersebut Ooredoo juga menyampaikan bahwa pendapatannya di 2015 mencapai QR32.2bn dan EBITDA QR13bn. Untuk hutang bersih turun 4% dan rasio hutang bersih terhadap EBITDA meningkat 2,3-2,2, yang mencerminkan upaya Ooredoo untuk memiliki struktur modal yang efisien. (Icha)