Telko.id – Akibat program registrasi prabayar yang dilakukan pemerintah membuat pelanggan Hutchison 3 Indonesia turun banyak. Setidak nya, dua minggu setelah berakhirnya program, pelanggan nya tinggal 31 juta saja. Dari sekitar 64 juta pelanggan sebelum registrasi prabayar.
Namun, Tri tetap mengganggap bahwa program pemerintah tersebut sangat baik. “Program tersebut baik untuk kami, baik juga untuk industry telekomunikasi secara keseluruhan,” ujar Tri Dolly Susanto, Chief Commercial Officer Hutchison 3 Indonesia di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Setidaknya, dulu ketika pelanggan sering gonta-ganti kartu hanya untuk mengejar program internetan yang sedang berlangsung, operator harus menyediakan dana untuk setiap kartu perdana prabayar sekitar Rp. 2 ribu sampai Rp.3 ribu. Itu biaya yang harus dikeluarkan oleh operator. Kini, biaya tersebut dapat diturunkan karena biaya disesuaikan dengan kartu perdana yang kira nya dapat diserap oleh konsumen saja. Real konsumen.
Sayang, Dolly tidak mau menyebutkan seberapa besar penurunan biaya yang dikeluarkan oleh Tri dengan adanya program registrasi prabayar ini.
Di sisi lain, Tri juga tetap optimis dengan revenue nya diakhir tahun tidak akan menurun drastic atau malah bisa jadi terjadi peningkatan. Pasalnya, Dolly berdalih, hingga saat ini saja, trafik data Tri tidak turun sama sekali dari sebelum program, registrasi prabayar.
Hal ini disebabkan karena pelanggan yang diblokir paska registrasi tersebut disinyalir merupakan kartu ke dua, ke tiga dari pelanggan. Sehingga ketika harus memilih nomor yang akan diregistrasi, maka mereka memilih Tri dan menggunakan nya secara aktif. Itu sebabnya, trafik data dari operator ini tidak turun.
Apalagi, Tri sangat optimis bahwa masih banyak pelanggan yang melakukan registrasi. “Setiap hari, masih ada saja 500 sampai 1 juta pelanggan yang melakukan registrasi. Di system kami pun, nomor-nomor yang diblokir masih belum di delete. Masih menunggu masa tenggang nya habis. Setelah itu baru akan didelete,” ujar Dolly menambahkan.
Untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan revenue hingga akhir tahun, Dolly yakin masih banyak variable yang dapat ‘diotak-atik’ agar tetap menarik bagi pelanggan nya untuk tetap bertahan menggunakan nomor Tri nya atau bahkan menambah jumlah pelanggan nya. Walaupun tidak akan terlalu tinggi penambahannya.
Variabel yang masih dapat diolah adalah paket-paket internet yang menarik dan sederhana atau simple sehingga tidak membuat pelanggan bingung memilih. Nah, dibalik itu semua, Dolly berjanji akan mengedepankan kualitas jaringannya dan pengalaman pelanggan menggunakan jasa layanan Tri tetap nyaman.
Untuk itu, Tri akan mempelajari secara mendalam hasil dari Customer Experience Management (CEM) yang dimilikinya. Dengan demikian, ketika sebuah produk dikeluarkan maka sesuai dengan karakter dari pelanggan nya. Sebenarnya, CEM tersebut sudah digunakan oleh Tri sejak lama. Terlebih sebelum mendapatkan kanal baru di 2100 Mhz. “Jadi, sekarang akan lebih dimanfaatkan lagi supaya tetap bisa tumbuh jumlah pelanggannya,” ujar Dolly.
Sampai saat ini Tri sudah menggelar penambahan kapasitas jaringan di 5300 BTS yang terdiri atas 2.500 unit BTS 4G LTE dan 2.800 BTS 3G, dengan memanfaatkan kanal baru di 2100 Mhz. Total BTS Tri saat ini 55.000 unit, termasuk 15.000 diantaranya BTS 4G LTE . (Icha)