Telko.id – Pasar Data Center saat ini memang sangat prospektif. Dari data IDC, bisnis data center ini akan mencapai 15 juta US$ di tahun 2016 ini. Dengan pertumbuhan sekitar 30% setiap tahunnya. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo bersama anak perusahaannya Lintasarta sangat optimis bahwa dengan selesainya pembangunan Disaster Recovery Center 3 akan cepat terisi.
“Sejak tahun lalu, Lintasarta ini sudah melakukan transformasi menjadi perusahaan ICT, bukan lagi sekedar menyediakan data center saja. Itu sebabnya, DCR 3 ini akan dimaksimalkan untuk mendukung bisnis dari Lintasarta. Kami targetnya hingga akhir tahun akan mencapai revenue 2.5 triliun rupiah,” ujar Arya Damar, President Director Lintasarta menjelaskan. Arya menambahkan bahwa pendapatan itu, akan diperoleh dari bisnis ICT 20%. Memang masih kecil. Tapi dengan seiringnya waktu, setiap tahun akan terjadi pertumbuhan 35% dan pada tahun 2020 nanti akan bertambah besar komposisinya menjadi 60%. Hal itu dapat terjadi karena pada masa itu bisnis internet of things yang menghubungkan banyak device pasti membutuhkan juga data center.
“Pasar data center akan terus mencatat pertumbuhan besar dalam dua tahun ke depan, salah satunya didorong keberadaan PP Nomor 82 Thun 2012 dan kami siap menangkap peluang tersebut dengan DRC 3 ini, “ujar Herfini Haryono, Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo menjelaskan.
DRC 3 ini melengkapi fasilitas milik Lintasarta lainnya yakni DRC 1 dan 2 yang saat ini sudah penuh disewa oleh para kliennya. Termasuk juga fasilitas data center lainnya yang dimiliki oleh Lintasarta. Setidaknya, saat ini sudah ada 2500 – 3000 pelanggan korporate Lintasarta yang juga menjadi pelanggan Indosat Ooredo. Memang, pelanggan Indosat Ooredoo menjadi target utama untuk memaksimalkan DRC ini. Terlebih dengan selesai dibangunnya DRC 3 ini yang sudah memiliki sertifikasi Tier 3, maka dapat memberikan solusi end-to-end data center bagi para pelanggannya.
Arya mengklaim bahwa DRC 3 sebenarnya adalah Tier 3 plus. Pasalnya, dari sisi power, DRC 3 yang berlokasi di Jatiluhur ini sudah didukung oleh PLN dan Jasa Tirta II yang masing-masing siap mendukung kebutuhan Lintasarta hingga 1 Mega watt. Selain itu, posisi Jatiluhur memiliki profil resiko bencana yang amat rendah menjadi keunggulan juga dibandingkan para provider telekomunikasi lain sebagai pesaing terdekat yang juga memiliki layanan data center. (Icha)