Telko.id – Operator seluler Telecom Italia (TIM) telah melakukan investasi besar senilai €944 juta di wilayah Brazil dan Italia selama kuartal pertama di tahun 2016. Telecom Italia menghabiskan €778 juta di Italia dan €166 juta di Brazil.
Dilaporkan TelecomLead (16/5), Total penurunan Capex mereka adalah 20 juta euro. Sementara itu, Telecom Italia juga mengungkapkan Capex untuk rasio pendapatan mereka adalah 21,3 persen.
Sekadar informasi, Fokus Telecom Italia saat ini adalah dalam pelaksanaan infrastruktur jaringan serat optik dengan teknologi FTTH / B di kota-kota yang paling penting dan daerah-daerah di Italia, dengan operator jaringan telekomunikasi ini juga berfokus pada pengembangan 3G dan 4G di Brasil.
Chairman Telecom Italia, Giuseppe Recchi mengatakan bahwa, “Telecom Italia bertujuan untuk memastikan implementasi yang lebih cepat dan luas dari infrastruktur jaringan serat optik dengan teknologi FTTH / B di kota dan daerah yang paling penting di Italia,”
Telecom Italia juga bertujuan untuk menawarkan jaringan fiber di sekitar 84 persen dari populasi Italia pada tahun 2018 dari total 45 persen saat ini, dan menawarkan 4G untuk 98 persen populasi dari 92 persen yang saat ini mampu mereka raih.
Sementara itu, CEO mereka, Flavio Cattaneo mengatakan bahwa efisiensi investasi dapat meningkat secara signifikan. Tujuannya adalah untuk mencapai efisiensi sebesar 1,6 miliar euro pada akhir 2018 mendatang, dibandingkan dengan €600.000.000 pada tahun ini. Hal ini akan melibatkan penargetan beberapa tindakan seperti sekitar 800 juta pada Opex dan sekitar 800 juta pada Capex.
Sedangkan untuk pendspatan sendiri, Telecom Italia meraih 4,4 miliar euro, sedangkan laba bersih €433.000.000 dari total pendapatan mereka.
Telecom Italia menghasilkan pendapatan konsumen sebesar 1,8 miliar euro, angka tersebut berasal dari 855 juta euro dari ponsel dan 5,8 persen peningkatan layanan inovatif selama kuartal pertama di tahun 2016.
Telecom Italia mengatakan bahwa utang mereka pada tanggal 31 Maret 2016 sebesar 28.233 juta euro pada kuartal pertama 2016, angka tersebut cenderung menurun bila dibandingkan dengan hutang yang mereka bukukan pada Desember 2015 sebesar 28.475 juta euro.