Telko.id – Verizon mengklaim teknologi NG-PON2 lebih ditargetkan pada perusahaan dan konsumen layanan berbasis FiOS dengan kecepatan lebih dari 10G per serat
Dilansir dari RCRWirelles (22/7), Verizon Communications mengatakan mereka terus membuat kemajuan pada rencana untuk meningkatkan infrastruktur serat optik, perusahaan juga mulai menguji generasi pasif peralatan jaringan optik.
Operator telekomunikasi juga mengatakan mulai bulan ini, mereka akan memulai pengujian awal dengan peralatan dari Ericsson, mitranya kaliks serta dengan Adtran di Verizon Innovation Lab di Waltham, Massachusetts. Pengujian akan berfokus pada tuning kinerja, kemampuan untuk membawa layanan perumahan dan perusahaan pada platform yang sama, dan interoperabilitas serta pengujian kesesuaian teknologi NG-PON2.
Sekadar informasi, teknologi NG-PON2, yang tahun lalu mengumpulkan persetujuan Sektor Standardisasi Telekomunikasi dari Internasional Telecommunications Union (ITU), mengandalkan panjang gelombang yang berbeda, yang diwakili oleh warna yang berbeda, untuk mengirimkan data.
Verizon juga mengatakan mereka melihat teknologi ini sehubungan dengan FiOS kabel jaringan broadband, dengan klaim teknologi NG-PON2 yang dapat mendukung hingga 40 gigabyte kapasitas total dan kecepatan hingga 10 gigabit per detik melalui serat tunggal.
Jika pengujian membuktikan hasil, Verizon mengatakan akan mencari cara untuk menggunakan teknologi dalam melayani pelanggan enterprise mulai tahun depan, dengan layanan perumahan berpotensi menyusul tergantung pada pematangan teknologi dan permintaan pasar.
“Dengan menerapkan teknologi canggih ini tanpa harus mengubah dasar infrastruktur serat optik saat ini, lalu lintas tambahan dapat dilakukan dengan biaya yang efektif. Verizon juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan menggunakan NG-PON2, karena lalu lintas bisa digeser antara beberapa panjang gelombang tanpa mempengaruhi pelanggan.” Ujar perusahaan melalui keterangan tertulis.
Verizon juga telah menyelesaikan ujicoba lapangan dari teknologi NG-PON2 pada tahun lalu, yang termasuk mengirimkan sinyal dari laboratorium teknologi perusahaan untuk konsumen on premis dengan jarak tiga mil jauhnya.