Telko.id – Trafik jaringan Indosat Ooredoo diprediksikan bakal melonjak 15% pada saat lebaran 2021 ini. Angka ini jika dibandingkan dengan tarifk jaringan pada hari normal. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, diprediksi akan naik sekitar 25-30%.
Hal ini disampaikan oleh Agus Sulistio selaku SVP Head of Network Operation Indosat pada saat pertemuan virtual, Senin (10/05/2021).
“Kalau kita lihat dan sudah kita lakukan persiapan dari sisi jaringan, memastikan kapasitas untuk mengantisipasi lonjakan trafik yang terjadi, umumnya pada H-1 dan H lebaran,” lanjut Agus.
Sebagai langkah antisipasi trafik jaringan indosat yang melonjak, kata Agus, Indosat sudah melakukan persiaan di di 185 hot spot yang tersebar di seluruh Indonesia yang direpresentasi kan oleh 1500 site yang ada dan tersebar di seluruh Indonesia.
“Kita sudah melakukan drive test secara menyeluruh untuk memastikan jaringan kita tidak ada hambatan sama sekali untuk masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Indosat Ooredoo juga telah menyiapkan kapasitas data sebesar 56%, layanan suara lebih dari 95%, dan SMS dengan mengalokasikan kapasitas lebih dari 70%. Agus pun menyakini bahwa jumlah tersebut cukup untuk mengantisipasi lonjakan trafik data selama masa liburan panjang Idul Fitri.
Selanjutnya, untuk layanan telepon dan SMS, Indosat juga sudah mengantisipasi adanya lonjakan trafik penggunaan. Untuk voice call, Indosat Ooredoo memiliki kapasitas lebih dari 95% dan kapasitas SMS lebih dari 70%.
Tak hanya itu, pihaknya akan memonitor secara langsung melalui fasilitas Command Center, yang juga didukung oleh sekitar 1600 engineer yang ada di lapangan.
“Command center itu sendiri memonitor fasilitas kita, infrastruktur, sevice dan IT. Dan itu 24 jam dengan digital operation yang sudah kita canangkan di tahun 2021 ini,” pungkasnya.
Dengan berbekal pengalaman di masa Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya, Indosat Ooredoo pun melakukan penanganan khusus terhadap area-area dengan peningkatan trafik tertinggi selama Lebaran, seperti Botabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Hal ini dilakukan dengan dukungan model operasi digital berbasis Artificial Intelligence dan otomatisasi yang dicanangkan sejak tahun lalu. (Icha)