Telko.id – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) terus memperkuat komitmennya dalam membangun ekosistem digital Indonesia. Salah satu langkah ambisiusnya adalah menargetkan 2 juta talenta digital Artificial Intelligence (AI) hingga tahun 2030. Target besar ini disampaikan langsung oleh Vikram Sinha, President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, dalam berbagai kesempatan.
Menurut Vikram, Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton di era kecerdasan buatan. Teknologi AI akan menjadi pendorong utama perubahan di berbagai industri, dan sumber daya manusia (SDM) lokal harus siap bersaing di level global.
“Kecepatan perubahan sangat cepat. Hal-hal yang dulunya butuh waktu 10 tahun, kini bisa terjadi hanya dalam satu tahun berkat AI. Karena itu, berinvestasi pada talenta manusia menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi AI,” ujar Vikram.
IDCamp Jadi Pilar Utama Cetak Talenta Digital AI
Untuk mencapai target 2 juta talenta tersebut, Indosat mengandalkan program IDCamp (Indosat Digital Camp), yang merupakan program flagship CSR di pilar Digital Education.

Program ini sudah berjalan sejak 2019 dan telah melatih lebih dari 380 ribu peserta, dengan 136 ribu di antaranya berhasil lulus dan mendapatkan sertifikat.
Pada tahun ini, IDCamp menargetkan tambahan 100 ribu peserta baru, dengan fokus utama pada AI-based learning program. Program ini kini dikenal sebagai AI Talent Generator karena seluruh kurikulumnya telah menyesuaikan dengan kebutuhan industri berbasis AI.
Kelas AI Development dan AI Integration
Indosat menyiapkan dua jalur pembelajaran utama bagi peserta IDCamp, yakni:
- AI Development Track
Peserta akan belajar membangun arsitektur AI, membuat language model sendiri, hingga mengembangkan solusi berbasis AI dari nol. - AI Integration Track
Diperuntukkan bagi peserta yang sudah memiliki dasar pemrograman di front-end, back-end, atau Android, untuk kemudian mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi atau sistem yang mereka buat agar lebih cerdas dan efisien.
Selain dua jalur utama ini, peserta juga bisa mengambil kelas tambahan seperti Cyber Security bersama Cisco dan Intelligent Automation bersama UiPath.
Kolaborasi dengan Ekosistem Global
Indosat tidak berjalan sendiri dalam mewujudkan visi besar ini. Mereka menggandeng berbagai mitra strategis global seperti: Nvidia, Google, Mastercard, Cisco, UiPath dan saat ini masih dalam diskusi adalah dengan Nokia.
Kerja sama dengan para partner ini tidak hanya sebatas penyediaan materi pelatihan, tetapi juga dukungan finansial dan teknis untuk memastikan program ini berkelanjutan hingga 2030.
Misalnya, Cisco berkomitmen untuk melatih hingga 500 ribu talenta AI di Indonesia melalui program kolaboratif hingga 2030. Sementara itu, Mastercard bekerja sama dengan Komdigi melalui Digital Talent Scholarship, dengan target 1 juta talenta siber di bidang fintech.
Memberdayakan Perempuan dan Daerah 3T
Vikram juga menekankan pentingnya kesetaraan akses digital bagi semua kalangan. Melalui IDCamp, Indosat ingin memastikan kesempatan belajar teknologi dan AI bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Saya melihat, diberi kesempatan yang sama, perempuan justru bisa menunjukkan performa yang lebih baik. Maka, kami berkomitmen membuka peluang yang setara, dari Tarakan hingga Jayapura,” tambah Vikram.
Integrasi dengan Akademisi dan Perguruan Tinggi
Tak hanya menggandeng industri global, Indosat juga mulai melibatkan kalangan akademisi. Tahun ini, IDCamp bekerja sama dengan Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S.T, M.T., Associate Professor di ITB dan Prof. Dr. Ir. Esther Irawati Setiawan, S.Kom, M.Kom, Google Developer Expert, ISTTS Head of Department sebagai konsultan akademik yang turut membantu memastikan program IDCamp selaras dengan prinsip Responsible AI dan kebutuhan dunia pendidikan tinggi.
Dampak Ekonomi dan Masa Depan Talenta Digital Indonesia
Berdasarkan perhitungan Indosat dan mitra programnya, sejak 2019 hingga kini, IDCamp telah memberikan dampak ekonomi senilai sekitar Rp680 miliar.
Angka ini dihitung berdasarkan peningkatan pendapatan lulusan program yang kini bekerja di berbagai sektor digital, termasuk di instansi pemerintah seperti BMKG.
Salah satu contohnya adalah Handi, alumni IDCamp 2024 dari kelas Data Science yang kini bekerja sebagai Engineer di BMKG setelah menyelesaikan pelatihan AI di Indosat Digital Camp.
Menuju Indonesia AI-Ready di 2030
Dengan dukungan ekosistem yang kuat, strategi pembelajaran yang relevan, serta kolaborasi industri dan akademik, Indosat optimistis dapat mencapai target 2 juta talenta Digital AI hingga tahun 2030.
“Setiap dolar yang diinvestasikan dalam teknologi, harus diimbangi dengan investasi dalam talenta manusia. Itulah cara kita memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna AI, tetapi juga penciptanya,” ujar Vikram menjelaskan.
Seperti yang disampaikan Vikram, perjalanan ini bukan sekadar angka, melainkan upaya membangun bangsa yang siap bersaing di era kecerdasan buatan. (Icha)