Telko.id – Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia, Indosat Ooredoo mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST” atau “Rapat”) secara virtual hari ini berlangsung (20/07/2020). Hasil dari RUPST Indosat Ooredoo ini menetapkan penggunaan laba bersih Indosat Ooredoo untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 akan dijadikan belanja modal dan ekspansi perusahaan.
Laba bersih Indosat ini pada tahun 2019 lalu sebesar Rp1,57 triliun setelah mengalami rugi hingga Rp2,4 triliun pada tahun sebelumnya. Adapun total pendapatan tumbuh sebesar 12,9 persen menjadi sebesar Rp 26,1 triliun.
Selain itu, para pemegang saham juga memutuskan untuk reinvest deviden sebagai capex. Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Independen Indosat Ooredoo, Elisa Lumbantoruan. “Pemegang saham memutuskan untuk reinvest dividen ini sebagai capex. Saya kira ini keputusan yang bagus karena melihat kesempatan ekspansi yang ada di depan mata,” kata Elisa Lumbantoruan, Senin (20/7).
Baca juga : Tahun 2019, Kinerja Indosat Ooredoo Catat Pertumbuhan Pendapatan 12,9%
Menurutnya, saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk melakukan ekspansi. Pasalnya, pertumbuhan industri telekomunikasi masih sangat bagus meski berada di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Apalagi, dengan penggunaan dana internal untuk operasional memungkinkan perusahaan untuk bergerak dan bertumbuh lebih cepat. Dengan dana internal, ia menambahkan, perusahaan juga bisa lebih berhemat.
“Dana dari operasi tentu akan lebih murah sedangkan kalau kita menggunakan dana dari perbankan tentu akan lebih mahal,” tutur Elisa.
Pada kesempatan RUPTS Indosat Ooredoo ini juga mengumumkan penunjukan
Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani sebagai Komisaris Utama yang Baru. Kemudian juga mengumumkan Prof. Dr. Sri Adiningsih, seorang ekonomi masuk dalam jajaran komisaris. Susunan komisaris Indosat Ooredoo yang berlaku sampai RUPST tahun 2024 menjadi :
– Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani, Komisaris Utama;
– Bapak George Bowring Challenor, Komisaris;
– Bapak Nigel Thomas Byrne, Komisaris;
– Ibu Prof. Dr. Sri Adiningsih, Komisaris;
– Bapak Andrew Tor Oddvar Kvålseth, Komisaris;
– Bapak Heru Pambudi, Komisaris;
– Bapak Afini Boer, Komisaris;
– Bapak Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen;
– Bapak Wijayanto Samirin, Komisaris Independen; dan
– Bapak Syed Maqbul Quader, Komisaris Independen.
Sedangkan untuk komposisi Dewan Direksi Perusahaan diputuskan oleh RUPTS Indosat Ooredoo akan tetap sama sejak penutupan Rapat ini sampai penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2024 (sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan):
– Bapak Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, Direktur Utama;
– Bapak Eyas Naif Saleh Assaf, Direktur;
– Bapak Vikram Sinha, Direktur;
– Bapak Arief Musta’in, Direktur;
– Bapak Irsyad Sahroni, Direktur Independen.
Selain itu, RUPTS Indosat Ooredoo ini juga menyetujui total remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan tahun 2020. Lalu melaporkan penggunaan dana yang diterima dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019, Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap I Tahun 2019, Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap II Tahun 2019.
“Indonesia adalah pusat kekuatan ekonomi regional dengan peluang digital terbuka lebar, dan Indosat Ooredoo akan terus memainkan peran utama dalam menghubungkan dan mendigitalkan bangsa. Pada pengangkatan saya sebagai Komisaris Utama, saya merasa bangga, bertanggung jawab dan bersemangat untuk menjadi bagian dari organisasi dan akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan visi Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia,” ujar Komisaris Utama Indosat Ooredoo Sheikh Mohammed bin Abdulla Al Thani setelah Rapat dan pengangkatannya. (Icha)