Telko.id – Indosat Ooredoo boleh senang sedikit melihat kinerja keuangannya pada semester I 2019 ini. Pasalnya, bisnisnya mengarah positif dengan pertumbuhan tahunan pendapatan seluler nya mencapai 15.2%. Lalu, total pendapatan tumbuh sebesar 11,1% mencapai Rp.12,3 triliun, sehingga menghasilkan pertumbuhan EBITDA yang sangat baik yaitu sebesar 26,6% menjadi sebesar Rp4,4 triliun, dengan marjin EBITDA mencapai 36,1%.
“Kami ingin memanfaatkan momentum ini dan terus memberikan pengalaman positif bagi pelanggan. Ke depan, prioritas saya adalah mempercepat peningkatan jaringan 4G, memperkuat penawaran kami dan memperluas jangkauan jaringan kami sehingga lebih banyak orang dapat menikmati dunia digital,” ungkap Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama, Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo optimis.
Ahmad menambahkan bahwa Dia akan terus mempercepat kemampuan digitalnya serta mendengarkan masukan dari pelanggan dan masyarakat. Pertumbuhan basis pelanggan menunjukkan indikasi yang baik bahwa masyarakat dan pelanggan mendapatkan pengalaman positif dari upaya turn-around mereka.
Indosat Ooredoo mencatat belanja modal sebesar Rp5,4 triliun untuk periode SMT1 2019, meningkat sebesar 101,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, hal ini kembali menegaskan penggelaran jaringan 4G yang intensif.
Secara keseluruhan, perusahaan membukukan pendapatan selular sebesar Rp10,0 triliun, tumbuh 15,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan data tumbuh sebesar 22,8% pada SMT1 2019, sebagai hasil dari pertumbuhan trafik data sebesar 68,7%.
Basis pelanggan tercatat sebanyak 56,7 juta, meningkat sebesar 6,4% dibandingkan TW1 2019 diakibatkan oleh peningkatan kualitas layanan jaringan serta penawaran produk yang inovatif serta menarik. Kualitas layanan Perusahaan yang lebih baik mengembalikan pengalaman yang positif bagi pelanggan sehingga menghasilkan penambahan positif pada jumlah pelanggan.
Rencana tiga tahun Perusahaan dalam memperluas jaringan 4G dan meningkatkan pengalaman pelanggan, dilaksanakan secara konsisten. Saat ini Perusahaan mengoperasikan total sebanyak hampir 25 ribu BTS 4G di 475 kota dengan cakupan populasi mencapai 82.9%.
Perusahaan juga telah berhasil menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap kedua pada tanggal 23 Juli 2019, obligasi Perusahaan menerima kelebihan permintaan sebanyak 1,7x atau senilai Rp3,38tn yang terdiri dari obligasi sebesar Rp2,59tn dan sukuk sebesar Rp794bn.
Pencapaian ini mencerminkan dukungan dan kepercayaan yang kuat dari pasar sehingga mendorong Perusahaan untuk terus meningkatkan pelayanan serta membangun jaringan yang terbaik untuk melayani pelanggan.
Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 81%, 16%, dan 3% terhadap pendapatan usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019.
Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada SMT1 2018 adalah sebesar Rp27,9 ribu, atau naik sebesar Rp13,6 ribu dibanding SMT1 2018.
Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan naik menjadi 35,5 menit atau naik 10,1% dibandingkan SMT1 2018, sebagai akibat penurunan basis pelanggan dimana penurunan layanan suara terus berlanjut.
Kinerja perusahaan SMT 1 2019 ini juga didukung oleh berbagai kegiatan pemasaran, antara lain peluncuran paket New Freedom, sebuah paket layanan data yang menarik dengan kuota telpon ke seluruh operator.
Paket New Freedom ini hadir dengan beberapa keunggulan, yaitu: Data RollOver, kuota 24 jam, berlaku di seluruh jaringan Indosat Ooredoo network, tambahan kuota local di area tempat mendaftar, serta kuota telpon ke seluruh operator. Program Freedom Izzy juga diluncurkan khusus untuk memenuhi kebutuhan telpon sekaligus memenuhi kebutuhan akses internet. Paket ini terdiri dari kuota telpon ke seluruh operator dengan tambahan kuota internet sebesar 1GB.
Sementara untuk pelanggan korporasi, sebagai sebuah komitmen dalam menjadi penyedia solusi end-to-end pilihan utama korporasi, Indosat Ooredoo Business meluncurkan Managed SD-WAN yang ditujukan bagi pelanggan korporasi agar dapat mengoptimalisasi jaringan, meningkatkan performansi dari aplikasi, serta penghematan biaya.
SD-WAN merupakan aplikasi khusus dari teknologi software-defined networking (SDN), yang diterapkan dalam koneksi WAN (wide area network), bertujuan menghubungkan jaringan perusahaan termasuk cabang-cabang dan data center yang memiliki wilayah geografi yang luas. (Icha)