spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Karena 3 Hal Ini, Chris Kanter Menerima Jadi CEO Indosat Ooredoo

Telko.id – Chris Kanter, tidak serta merta menyetujui penunjukan nya jadi CEO Indosat. Bahkan bos besar Ooredoo Group sampai terbang langsung ke Indonesia untuk memintanya memimpin. Baru setelah dua minggu, permintaan tersebut di iya kan. Tapi dengan syarat? Apa itu?

Bila ditilik beberapa tahun ke belakang, Indosat Ooredoo cukup ‘cekak’. Susah untuk bergerak melakukan pembangunan jaringan maupun melakukan promosi yang bisa ‘mempercantik’ kondisi nya. Salah satu nya adalah komitmen CAPEX dari induk nya, Ooredoo Group tidak keluar. Padahal, uang bagi perusahaan asal Arab ini no issue.

“Uang nya sekarung besar,” ungkap Chris Kanter bercerita kronologis nya sampai dirinya menerima pinangan menjadi Direktur Utama Indosat Ooredo pada acara Farewell & Welcoming CEO Indosat Ooredoo, Di Jakarta hari ini (18/10).

Itu sebabnya, minta tiga permintaan pada investor nya yang buntutnya disetujui dan Chris pun diresmikan jadi CEO. Pertama yang diminta adalah komitmen CAPEX. Berapa?

Chris mengaku masih menghitung-hitung kebutuhannya. Tapi sebagai gambaran kasar, selama dua tahun permintaan CAPEX ini bisa mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Artinya, belanja modal Indosat per tahun bisa mencapai Rp 15 triliun.

Dan, Chris sangat yakin dan optimis bahwa Ooredoo bakal memberikan CAPEX itu karena sudah bagian dari komitmen.

Permintaan Chris yang kedua pada Ooredoo adalah melakukan transformasi besar-besaran. Baik dari sisi people, maupun bisnisnya.

“Sebagai entrepreneur, saya terbiasa melihat dari berbagai sudut pandang untuk memajukan perusahaan. Jadi, bisa saja nanti jika memang menguntungkan akan melakukan merger atau akuisisi,” ungkap Chris.

Tapi sebagai langkah pertama, mantan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia ini akan melakukan pembenahan dalam hal SDM di Indosat Ooredoo.

“Yang pertama saya panggil, bukan bagian keuangan, tapi bagian HRD. Karena saya yakin, Indosat memiliki SDM yang kuat, tetapi bisa jadi penempatan yang tidak sesuai. Jika pun memang diperlukan akan tenaga expartriat. Tapi yang pasti, permintaan ketiga saya adalah membuat new team dan yang mengisi saya sendiri yang akan pilih,” kata Chris.

Dengan berbekal tiga permintaan pada Ooredoo maka Chris membuat strategi yang akan melakukan transformasi besar-besaran. Strategi itu akan focus pada People, Process dan Business.

Pertama mengapa people, karena individu yang siap dan matang merupakan akar dari kesuksesan perusahaan. Oleh karena itu, pengembangan orang-orang yang akan menjalankan perusahaan menjadi sangat penting,” ujarnya.

Kedua, pengembangan bisnis, dengan kata lain melakukan beberapa kegiatan ekspansi secara totalitas untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

“Lalu yang ketiga harus menjaring jaringan seluas mungkin guna mempermudah segala rencana pengembangan usaha perseroan,” ujarnya.

Harapannya, dengan melakukan ketiga strategi tersebut, Indosat pun bisa kembali menjadi  top two di industri telekomunikasi.

(Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU