spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Interkoneksi Turun Belum Tentu Tarif Indosat Ikut Turun

Telko.id – Belum lama ini pemerintah melakukan perhitungan ulang yang berkenaan dengan biaya interkoneksi. Ada 18 elemen di dalamnya. Ada yang stabil dan ada juga item yang turun. Untuk selular ada penurunan 26%. Harapannya dengan penurunan ini maka tarif pungut ke konsumen juga kena imbas juga.

Namun dalam waktu dekat hal ini tidak akan terjadi. “Kami saat ini belum menghitung ulang tarif retail. Yang pasti dalam jangka pendek belum ada perubahan tarif ritel dari pihak kami,” ujar Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.

Alex juga menambahkan bahwa saat ini Indosat sudah memberlakukan tarif telepon Rp1 per detik ke semua operator untuk 19 wilayah di seluruh Indonesia. Program ini menurut Alex masih subsidi.

“Jadi dengan adanya penurunan tarif interkoneksi belum akan mempengaruhi tarif retail. Hanya saja, subsidi yang kita keluarkan akan semakin kecil,” sahut Alexander Rusli menjelaskan.

Artinya, dalam waktu dekat ini, dampak dari penurunan tarif interkoneksi belum sesuai dengan harapan pemerintah. Di mana, pemerintah, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kominfo Rudiantara bahwa aturan ini diharapkan akan menghasilkan efisiensi bagi industri. Yang pada ujungnya, akan berimbas pada tarif pungut ke konsumen belum dapat tercapai. Namun, dalam jangka menengah atau panjang bisa saja terpenuhi.

Bagi keuangan operator pun belum akan terlihat dampaknya. Pasalnya, dalam pelaporan keuangan itu ada komponen revenue, komponen interkoneksi dan cost itu dipisah. Jadi jika dilihat dari sudut pandang revenue akan berkurang karena pengali nya lebih kecil. Tetapi dilihat dari sisi cost akan berkurang. Semuanya akan dihitung ulang. Baru akan diketahui dampak netnya.

“Kita belum mengetahui, apakah akan lebih bagus atau lebih buruk dampak dari penurunan interkoneksi ini. Yang pasti angka revenue akan turun cost akan turun,” ujar Alexander Rusli menjelaskan. (Icha)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU