Telko.id – Indosat Ooredoo kembali menyelenggarakan program kompetisi Indosat Stock Trading Contest (ISTC) untuk mahasiswa bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (“Trimegah”). Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, Indosat Ooredoo ingin mengajak generasi muda berinvestasi saham dengan memanfaatkan teknologi mobile dan aplikasi digital.
Indosat Ooredoo memahami bahwa jumlah investor di Indonesia sampai dengan hari ini bahkan masih belum mencapai 1 persen dari total penduduk Indonesia. Meski telah terjadi peningkatan tiap tahunnya, jumlah tersebut masih menjadi tantangan besar bagi pasar modal Indonesia, apalagi dengan tingginya return yang dimiliki oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 5-10 tahun terakhir, pasar modal seharusnya bisa memberi kontribusi lebih banyak untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dalam rangka mendorong animo masyarakat untuk terjun ke dunia pasar modal, ISTC yang telah menjadi program CSR pilar edukasi Indosat Ooredoo, kembali diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan literasi keuangan terutama investasi saham di pasar modal khususnya bagi generasi muda Indonesia. Acara ini merupakan penyelenggaraan kedua, setelah sebelumnya sukses menjaring 8.819 calon investor baru pada tahun lalu.
“Kami ingin tanamkan kepada generasi muda bahwa pasar modal merupakan salah satu roda penggerak penting ekonomi Indonesia. Dengan menjadi investor yang aktif di pasar modal, maka secara tidak langsung kita telah membantu perekonomian negara kita. Kami berharap ISTC dapat mencetak investor-investor andal di pasar modal,” ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli.
Lebih lanjut Alexander Rusli juga menambahkan bahwa dengan semakin banyak investor lokal maka pasar saham tidak akan terlalu bergejolak jika ada isu karena para investor lokal lebih paham persoalan di dalam negeri. “Jika masih banyak investor asing, ada isu sedikit saja, pasar langsung bereaksi negatif. Akibatnya, akan mengganggu perekonomian Indonesia,” ujar Alexander Rusli menjelaskan.
Itu sebabnya, dalam kompetisi ini, peserta akan mendapatkan edukasi dan melakukan transaksi saham secara virtual terhadap sejumlah saham pilihan yang diperdagangkan di BEI dengan harga saham diperoleh secara realtime. Semua dapat dilakukan melalui aplikasi ISTC yang merupakan hasil kerja sama Indosat Ooredoo dengan Trimegah dan akan menjadi tempat belajar para peserta bertransaksi saham secara virtual.
Alexander Rusli menambahkan bahwa Indosat Ooredoo akan terus mengajak generasi muda untuk belajar berinvestasi saham dan investasi lainnya dengan memanfaatkan teknologi dan aplikasi digital. Hal tersebut sudah menjadi bagian dari komitmen perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui dunia digital.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas edukasi generasi muda Indonesia yang didukung oleh teknologi telekomunikasi dan aplikasi, termasuk edukasi tentang trading online yang banyak mengaplikasikan teknologi di dalam aktivitas perdagangan sahamnya,” tambah Alexander Rusli.
Terlebih saat ini online trading sedang menjamur. Artinya, investor dapat mengakses langsung dan melakukan transaksi dari mana saja dengan dukungan teknologi digital yang sangat luar biasa. Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan, kami juga ingin menjadi bagian dari proses tersebut.
Penyelenggaraan ISTC ini juga menggandeng BEI dan Trimegah sebagai bentuk keseriusan Indosat Ooredoo dalam meningkatkan jumlah investor saham di Indonesia. ISTC akan melengkapi program “Yuk Nabung Saham” yang telah digalakkan BEI.
Direktur Pengembangan BEI, Hosea Nicky Hogan, menyampaikan fenomena positif yang terjadi saat ini. Sejak peluncuran kampanye Yuk Nabung Saham pada November 2015 lalu, euphoria “menjadi investor” dan “menabung saham secara rutin” sangat menguat, apalagi dengan banyaknya rekor-rekor baru transaksi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun ini, kompetisi ini akan mempercepat pengenalan masyarakat kepada investasi di pasar modal, dan mendongkrak jumlah investor baru.
“Jumlah investor pasar modal dalam negeri terus meningkat. Ini terlihat dari jumlah SID yang sebelumnya adalah 430 ribu di akhir tahun 2015, meningkat menjadi 490 ribu per Juli 2016 lalu. Juga bahwa jumlah SID yang aktif meningkat 50% dari sebelumnya 57 ribu per bulan di akhir tahun 2015, menjadi 85 ribu sampai dengan tengah tahun 2016,’ kata Nicky.
Dengan adanys ISTC ini, diharapkan dapat melengkapi kemampuan investor baru dalam mengambil berbagai keputusan pembelian saham yang akan membantu meningkatkan tidak hanya investor baru, tetapi jumlah investor yang aktif bertransaksi.
Bergabungnya Trimegah dalam program ISTC kali ini sejalan dengan misi Trimegah yakni “educate and create wealth for the community though unique and professional experience”. Program ini merupakan hasil sinergi pihak-pihak yang memiliki visi yang sama sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai investasi saham yang baik, dan jauh dari kesan spekulatif yang sering dipersepsikan oleh masyarakat.
Selain itu, seiring dengan tumbuhnya jumlah investor pasar modal, tren bertransaksi saham secara online semakin menjadi perhatian pelaku pasar, tak terkecuali bagi Trimegah.
“Aplikasi ISTC khusus disediakan oleh Trimegah untuk mendukung program ISTC agar peserta bisa belajar berinvestasi saham seperti investor sesungguhnya dengan menggunakan data real dari BEI. Layanan online trading ini ditujukan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi saham,” ujar Paul Rafiuly, Chief Operating Officer Trimegah menjelaskan.
Program ISTC 2 ini mulai diluncurkan pada tanggal 11 Agustus 2016, dan mulai dibuka pendaftaran bagi peserta program kompetisi diiringi program roadshow ke delapan universitas di Indonesia. ISTC akan dibagi menjadi dua kategori yakni pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum. Setelah itu, peserta akan diundang dalam bootcamp selama dua hari untuk mendapat edukasi mengenai pasar modal. (Icha)