Telko.id – Dengan adanya program registrasi, operator melakukan beberapa langkah untuk penyesuaian. Salah satunya adalah tidak lagi melakukan pre inject sejak Januari 2018 lalu. “Kami sudah stop 100%,” ujar Joy Wahyudi, Direktur Utama, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta (9/4).
Padahal, langkah ini sudah lumrah dilakukan oleh operator sejak lama untuk menambah pelanggan. Di mana, simcard di inject dengan paket data dan di push ke outlet untuk menjualnya.
Tak heran, dengan tidak melakukan pre inject ini lagi, maka bisnis Indosat pun turun drastis karena tidak ada penambahan pelanggan.
Pelanggan seluler Indosat tercatat turun dari 110 juta pelanggan pada akhir 2017 menjadi 96,1 juta pelanggan pada kuartal satu 2018. Joy menjelaskan penurunan ini pun merupakan salah satu efek shifting perilaku pelanggan.
“Penurunan legacy bisnis dan peraturan mengubah push market menjadi consumer driven,” tungkapnya.
Penurunan bisnis Indosat ini terlihat dalam laporan keuangan kuartal I tahun 2018. Di mana, berdasarkan laporan keuangan Indosat, perusahaan itu merugi Rp505,7 miliar sepanjang kuartal satu 2018. Hasil ini berbanding terbalik dengan pencapaian pada kuartal satu tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar Rp173,9 miliar.
Sementara untuk pendapatan, Indosat mengantongi Rp5,7 triliun sepanjang kuartal satu 2018. Pendapatan ini turun 21,9 persen dari pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp7,289 triliun.
Penurunan ini diikuti turunnya pendapatan seluler sebesar 27 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp6 triliun menjadi Rp4,4 triliun.
“Potensi penurunan bisnis ini belum berhenti. Soalnya, kita belum mendelete nomor-nomor yang belum registrasi dari system,” ujar Joy.
Namun, Joy optimis bahwa kondisi ini tidak akan lama. Hanya saja, seberapa besar pengaruhnya, masih belum dapat dihitung. Diperkirakan pada kuartal dua mendatang baru akan terlihat
“Nanti pelan-pelan naik lagi. Demand kan pasti terus ada, tinggal kami cari migrasinya ke mana. Saya sih yakin kuartal II-2018 nggak akan drop lagi revenue kami,” ia menambahkan.
Hanya saja, Joy masih belum bisa memperhitungkan kira-kira akan seberapa besar pengaruh nya ke laporan keuangan. (Icha)