Telko.id – Indosat Ooredoo Hutchison (“Indosat” atau “IOH”) dan Cisco, hari ini mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman (“MoU”) untuk memperluas pelatihan keamanan siber di Indonesia.
Targetnya, untuk membantu memenuhi kebutuhan talenta digital yang terus meningkat untuk melindungi data dan jaringan komputer dari serangan siber dan kebocoran data.
Kedua organisasi tersebut menandatangani MoU di Forum Pembangunan Regional International Telecommunication Union (ITU) yang bergengsi di Bangkok, Thailand.
Kemitraan baru ini akan memperkenalkan kelas pelatihan keamanan siber Cisco Networking Academy ke dalam program IDCamp Indosat, sebuah inisiatif pendidikan yang dirancang untuk mempromosikan literasi digital inklusif di Indonesia.
Baca juga : Indosat Bersama ITU Perkuat Literasi Digital Di Indonesia
Kelas baru cybersecurity berbasis web akan ditawarkan kepada lulusan IDCamp dan memberikan peserta dengan keterampilan digital dalam sistem keamanan data standar internasional.
Cisco Networking Academy adalah salah satu program keterampilan untuk pekerjaan teknologogi informatika terlama di dunia. Bersama-sama, IOH dan Cisco bertujuan untuk melatih 50.000 peserta IDCamp di tahun pertama, dan hingga 200.000 orang dalam tiga tahun ke depan untuk masyarakat di wilayah tertinggal.
Program pelatihan IDCamp bergabung dengan jaringan global lembaga pendidikan Cisco Networking Academy termasuk sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, universitas, dan nirlaba di seluruh dunia. Kelas keamanan siber pertama diharapkan berlangsung pada Desember 2023.
”Kemitraan baru kami dengan Cisco akan semakin memperkuat pelatihan yang diberikan oleh IDCamp dan memberikan lulusannya keterampilan keamanan cyber yang akan membuka peluang karir baru. Kemitraan ini merupakan tonggak penting lainnya dalam tujuan IOH yang lebih besar untuk mempercepat transformasi digital Indonesia,” kata Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison.
“Kerjasama ini menjadi sangat penting karena kami membangun kemampuan keamanan siber untuk sepenuhnya memanfaatkan peluang ekonomi digital. Saya berharap dapat melihat dampak lanjutan yang akan dimiliki Cisco dan Indosat di Indonesia,” ujar Sanjay Kaul, President, Service Provider, Cisco Asia Pacific and Japan.
“Bakat terampil keamanan siber penting untuk memungkinkan digitalisasi negara dan untuk menjembatani kesenjangan digital. Itulah sebabnya kami menjalin kemitraan strategis dan kuat untuk menutup kesenjangan keterampilan dan memperluas jangkauan kami ke komunitas yang kurang terlayani dan kurang terwakili,” kata Laura Quintana, Vice President & General Manager Cisco Networking Academy.
Laura menambahkan bahwa bermitra dengan Indosat memungkinkan Cisco Networking Academy untuk membantu lebih banyak individu di Indonesia mengembangkan keterampilan keamanan siber yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan melindungi ekonomi digital negara.
Keamanan siber akan terus menjadi prioritas bagi pemerintah dan bisnis di Indonesia karena semakin banyak informasi dan data disimpan secara online di Indonesia dan risiko serangan siber dan kebocoran data meningkat.
Jalur pelatihan keamanan siber baru yang disediakan oleh Akademi Jaringan Cisco akan mengarah pada sertifikasi pelatihan dan membuka peluang kerja baru seperti teknisi keamanan siber, analis keamanan siber, dan spesialis help desk support. (Icha)