Telko.id – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH)baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) secara elektronik di Kantor Pusat Perseroan. Salah satu intinya adalan IOH akan fokus percepat integrasi. Selain itu, RUPST ini membahas dan memutuskan beberapa agenda.
Agenda tersebut ada tiga. Pertama, persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Kedua,persetujuan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir di 31 Desember 2021. Ketiga adalah persetujuan penetapan remunerasi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2022. Dan keempat adalah persetujuan penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
“Kami berhasil menjaga momentum pertumbuhan yang positif, sambil terus memperkuat kerja sama strategis dengan mitra global, dan juga senantiasa berkomitmen mendukung agenda transformasi digital Pemerintah Indonesia,” kata Vikram Sinha, Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison.
IOH pun akan fokus percepat integrasi. Seperti diketahui, perseroan baru resmi menjadi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sejak 4 Januari 2022 lalu. Sejak saat itu, IOH berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman pelanggan lewat integrasi dua entitas yang saling melengkapi. Hal ini termasuk integrasi jaringan yang tengah dilakukan di 43 ribu pemancar jaringan dengan target selesai pada akhir tahun 2022.
Selain itu, IOH juga mendorong inovasi dan percepatan layanan digital baru. Pada bulan Maret lalu, IOH telah meluncurkan UCan dan Bima Kredit yang digunakan untuk pemberdayaan komunitas UMKM dan nelayan di Mandalika.
IOH membawa dampak signifikan bagi bisnis, industri, dan Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja perusahaan di kuartal pertama 2022 yang mencatatkan pertumbuhan kuat di total pendapatan serta EBITDA.
Belum lama ini, IOH juga mengumumkan lahirnya BDx Indonesia menjawab permintaan yang terus meningkat akan data center berstandar global di Indonesia. IOH juga melakukan peran penting dalam mendukung agenda strategis Indonesia untuk mendorong pemulihan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di ajang MotoGP Mandalika, Jakarta E-Prix, dan Pertemuan G20.
“IOH akan melanjutkan fokusnya dalam mempercepat proses integrasi sehingga seluruh pelanggan dapat segera menikmati manfaat dari hadirnya IOH di Indonesia. Kami juga ingin menciptakan nilai bersama yang lebih besar bagi pemegang saham untuk memberdayakan Indonesia melalui pemberdayaan talenta digital, perempuan, dan UMKM. Hal ini juga sejalan dengan misi IOH untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” ujar Vikram.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021, Indosat membukukan laba bersih Rp 6,8 triliun, berbanding terbalik dari tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih Rp 717 miliar. Laba tersebut didukung oleh adanya keuntungan bersih dari jual dan sewa balik menara sebesar Rp 6,02 triliun.
Sebelumnya, pada Desember 2021, Indosat telah membagikan dividen dengan total nilai mencapai Rp 9,5 triliun atau Rp 1.748,27 per saham. Dividen yang dibagikan terdiri dari dua bentuk.
Pertama, dividen tahunan sebesar Rp 4,5 triliun atau Rp 828,13 per saham yang bersumber dari laba ditahan per 31 Desember 2021. Kedua, dividen interim berdasarkan kinerja keuangan sembilan bulan tahun 2021 sebesar Rp 4,99 triliun atau Rp 920,14 per saham.
Pembagian dividen ini berdasarkan keputusan direksi ISAT yang telah disetujui dewan komisaris pada tanggal 24 November 2021. Manajemen juga meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual, Jumat (26/11). (Icha)