Telko.id – IoT memang menjadi prospek bisnis yang luar biasa pada tahun-tahun ke depan. Sayang, perkembangan di Indonesia sendiri kurang maksimal karena para pengembang terlalu ‘egois’ tidak mau melakukan partnership. Di sisi lain, pengguna IoT kebingungan jika harus mengelola aplikasi dengan berbagai API yang berbeda dan tidak terintegrasi. Itu sebabnya, Indosat Ooredoo menciptakan NEXThing. Platform IoT yang terintegrasi.
“Visi tiga tahun kami adalah menjadi mitra solusi digital yang menghubungkan bisnis di Indonesia. Dengan visi ini, kami berkomitmen untuk terus mendengarkan pelanggan bisnis kami, lebih memahami kebutuhan dan hal kritikal dalam bisnisnya sehingga kami dapat mendukung pelanggan untuk mencapai organisasi yang ‘digitally transformed’. Kami memiliki sumber daya dan pengalaman untuk membantu pelanggan bisnis dalam merancang, membangun, dan menjalankan solusi yang tepat,” sahut Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.
Indosat mengklaim bahwa NEXThing adalah yang pertama di Indonesia. Pasalnya, operator ini tidak perlu merasakan khawatir adanya conflict of interest secara internal. “Kami tidak memiliki anak perusahaan yang membuat aplikasi jadi tidak ada kepentingan untuk menjaga sebuah Platform untuk tidak diketahuI oleh orang lain,” ungkap Herfini Haryono, Director & Chief Wholesale and Enterprise Indosat Ooredoo menjelaskan.
Herfini menambahkan bahwa “Indosat paham bahwa membuat aplikasi itu tidak mudah. Jadi kami tidak bermain disitu. Kami memilih untuk melakukan partnership saja. Dan tidak semua operator memiliki platform seperti NEXThing ini. Bahkan di dunia pun tidak banyak. Hanya sekitar 20 operator saja”.
“Posistioning yang kita ambil ini juga akan memutuskan dalam memasarkan layanan. Kita akan lebih leluasa mengajak pengembang aplikasi yang sesuai dan dibutuhkan oleh sebuah kawasan atau kota untuk membangun smart city tanpa perlu si pengembang khawatir aplikasinya akan ditiru oleh Indosat,” sahut Herfini optimis.
Di sisi lain, dengan adanya platform ini masalah security jauh lebih dapat diandalkan. Termasuk juga persoalan lain yang dihadapi oleh IoT lainnya.
“Dari sisi Indosat, dengan adanya platform ini maka akan lebih mudah mendeteksi simcard yang digunakan untuk aplikasi IoT. Jadi ketika ada masalah, kita juga dapat lebih cepat mengetahui. Dengan demikian, kita juga memberikan layanan lebih pada pelanggan bisnis,” ujar Alex menjelaskan.
Dengan NEXThing ini berbagai aplikasi dalam suatu ekosistem bisnis dapat saling berinteraksi dan bertukar data sehingga dapat menciptakan peluang bisnis baru. Untuk pengembangan platform IoT yang terintegrasi ini, Indosat menggandeng beberapa mitra teknologi global maupun lokal. Salah satunya adalah IBM.
“Setidaknya, untuk mendapatkan ekosistem IoT yang sempurna kita perlu melakukan partnership dengan 5 sampai 6 perusahaan IT. Baik global maupun lokal,” tutup Herfini. (Icha)